Nasional

Lonjakan Kasus Harian Covid Saat Ini Lampaui Gelombang Pertama

Rab, 2 Februari 2022 | 19:58 WIB

Lonjakan Kasus Harian Covid Saat Ini Lampaui Gelombang Pertama

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito . (Foto: BNPB)

Jakarta, NU Online
Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah melaporkan penambahan 16 ribu kasus baru Covid-19 per 1 Februari 2022. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan kasus positif Covid-19 pada minggu ini adalah yang terbanyak.


“Jika sebelumnya kasus positif mingguan meningkat perlahan dari 1.400, 3.000, 5.400 kasus. Kemudian meningkat cukup besar menjadi 14 ribu kasus dan di minggu ini kasus mengalami lonjakan menjadi 56 ribu kasus dalam satu minggu,” kata Wiku dalam keterangan pers daring, Rabu (2/2/2022).


Wisnu mengatakan, jumlah tersebut meningkat 40 kali lipat daripada awal Januari 2022. Melihat angka penambahan kasus positif harian pada 1 Februari yang mencapai 16 ribu, Wisnu mengatakan angka tersebut melampaui jumlah penambahan kasus harian gelombang pertama Covid-19 Indonesia di Desember 2020 lalu.


“Hal ini menjadikan positivity rate harian dari pemeriksaan antigen dan PCR telah mencapai 6 atau telah berada di atas standar World Health Organization (WHO). Sebelumnya, positivity rate kita sempat konsisten berada di 0-2,” papar pria kelahiran Malang, 20 Februari 1964 itu.


Meski begitu, Wisnu menyebut lonjakan kasus positif Covid-19 kali ini tidak diikuti dengan kenaikan jumlah kematian harian. Menurutnya, kasus kematian akibat Covid-19 saat ini jauh lebih rendah daripada gelombang pertama.


“Dengan jumlah kasus positif yang sama, nyatanya kematian harian pada saat ini berjumlah 28 kematian. Sedangkan pada gelombang pertama lalu, kematian mencapai hingga lebih 300 orang dalam sehari. Namun, selalu saya tekankan bahwa satu kematian saja terbilang nyawa,” ungkapnya.


Ia mengatakan, kenaikan positivity rate tersebut merupakan alarm peringatan kepada seluruh masyarakat untuk kembali mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan (Prokes). Penggunaan masker yang benar, rutin mencuci tangan, dan tidak bepergian ke tempat umum tanpa kebutuhan mendesak harus diterapkan kembali.


Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan adanya kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir di tanah air.


“Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65 persen. Hal ini seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,” kata dr Nadia, Senin (31/1/2022).


Kendati demikian, dr Nadia mengatakan pihaknya telah mengantisipasi lonjakan kasus harian dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan COVID-19. Upaya tersebut diharapkan dapat menjawab kekhawatiran masyarakat.


“Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan Covid-19 saat ini berjumlah 78.825 yang dapat tingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal 156.847 tempat tidur. Untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia. Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21.000. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak,” paparnya.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin