Nasional KONGRES XVI FATAYAT NU

LPJ Anggia Ermarini Diterima Mayoritas Peserta Kongres Fatayat di Palembang

Sab, 16 Juli 2022 | 16:00 WIB

LPJ Anggia Ermarini Diterima Mayoritas Peserta Kongres Fatayat di Palembang

Ketum PP Fatayat NU masa khidmat 2015-2022 Anggia Ermarini (kedua kanan) usai menyampaikan LPJ pada Kongres ke-16 Fatayat di Palembang. (Foto: Dok. PPFNU)

Palembang, NU Online
Seluruh Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama mengapresiasi dan menerima Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kinerja Fatayat NU di bawah kepemimpinan Anggia Ermarini. Apresiasi disampaikan para peserta Kongres karena banyak capaian, kemajuan, dan gebrakan baru program-program PP Fatayat NU masa khidmat 2015-2022.


Demikian kesimpulan dalam Sidang Pleno I dengan agenda penyampaian LPJ Kepengurusan Fatayat NU yang berlangsung di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (15/7) malam.


“Selama pandemi Covid-19, Fatayat NU melakukan berbagai kegiatan pendampingan masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi. Mulai dari pembuatan masker, pembagian hand sanitizer, disinfektan, dan sebagainya,” kata Anggia dalam rilis yang diterima NU Online, Sabtu (16/7/2022).


Ia juga menjelaskan sejumlah program yang telah dilakukan PP Fatayat NU, antara lain Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Usaha Bersama Komunitas (UBK), Gerakan Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan (GELATIK), Pekan Olahraga Perempuan (POP), hingga Pertemuan Perempuan Muslim Sedunia yang melahirkan Poros Perempuan Muslim Muda Dunia.


PP Fatayat NU, lanjut Anggia, juga berperan mendorong sejumlah RUU menjadi undang-undang, antara lain Undang-Undang Nomor 12/2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dan inisiasi RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA).


“Apresiasi besar pada Pimpinan Fatayat NU atas kinerja, kerja keras, dan khidmat terhadap Fatayat. Ketika pandemi, PP Fatayat NU mampu membuat terobosan-terobosan program,” kata Ketua PWFNU Jawa Tengah, Andiri Rohimah.


Delegasi Provinsi Jambi mengatakan, sebelumnya kegiatan pengkaderan vakum di daerahnya. Namun, sejak kepengurusan Anggia, kegiatan pengkaderan selalu dilakukan.


Di Provinsi Bali, Fatayat juga berhasil mengembangkan kaderisasi meski di daerah minoritas. “Mbak Anggi selalu menguatkan kami bahwa dakwah Fatayat di Bali dan di Jawa memiliki cara dan pola berbeda yang tidak bisa disamakan,” ujar Ketua PW Fatayat Bali Maryati.


Sementara itu, Ketua PW Fatayat Maluku Habibah Pelu juga menyampaikan pandangan serupa. “Mbak Anggi tidak henti-hentinya memotivasi dan meyakinkan kami, bahkan PW Fatayat Maluku bisa jadi satu-satunya Fatayat yang mendapat hibah tanah 500 meter persegi karena lobi-lobi Mbak Anggi ke gubernur kami,” ujar Habibah.


Fatayat NTT pun memberi apresiasi serupa. “Kami ini minoritas. Namun, dorongan dan dukungan Mbak Anggi makin menguatkan saya untuk memperluas kaderisasi. Target saya mengaktifkan Fatayat di semua kabupaten/kota di NTT,” ujar Aida Chomsah.


Suasana haru nampak terasa saat satu per satu pimpinan PW Fatayat se-Indonesia menyampaikan pandangannya. Semuanya merasa kepemimpinan Anggia Ermarini mampu menghidupkan gairah kaderisasi dan semangat menjalankan aneka program yang bermanfaat untuk perempuan di daerah masing-masing.


“Dua kata yang masih saya ingat saat Mbak Anggi melantik kami, Fatayat Jabar akan mampu 'berlari kencang'. Itu benar-benar membangkitkan saya untuk kerja-kerja Fatayat seluruh PC di Jabar,” ujar Ketua PWFNU Jabar Hirni Kifa.


Kongres ke-16 Fatayat NU ini dihadiri sekitar 1.500 orang yang berasal dari perwakilan 34 PW pada tingkat provinsi, 480 PC pada tingkat kabupaten/kota, dan PAC pada tingkat kecamatan, dan PR pada tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia.


Kongres Fatayat biasanya dihadiri lima utusan per PC. Namun, kali ini peserta dibatasi karena masih suasana pandemi Covid-19.


Editor: Musthofa Asrori