Nasional

Menag RI Ajak Santri Teladani Kecintaan Abah Cipulus pada Ilmu

Ahad, 5 September 2021 | 14:30 WIB

Menag RI Ajak Santri Teladani Kecintaan Abah Cipulus pada Ilmu

KH Adang Badruddin (Abah Cipulus) Purwakarta. (Foto: NU Online Jabar)

Purwakarta, NU Online

Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) H Yaqut Cholil Qoumas mengajak para santri Pesantren Cipulus untuk meneladani kecintaan Almaghfurlah KH Adang Badruddin (Abah Cipulus) pada Islam, ilmu, dan Indonesia. 


“Kita mesti dapat belajar dari Abah Cipulus tentang bagaimana mencintai Islam, mencintai Ilmu dan ulama, serta mencintai Indonesia,” tuturnya saat menghadiri acara Haul Pertama Abah Cipulus dan Haul ke-21 KH Izzudin (Ama Cipulus) secara virtual, Sabtu (4/9/2021).  


Dia mencontohkan kecintaan Almaghfurlah Abah Cipulus pada ulama, tertuang dalam beberapa lantunan syair yang digubah dalam kitab syi’iran yang sarat dengan nilai-nilai religiusitas.


“Beliau memiliki lima karya syi’iran (syair). Salah satunya yang popular di masyarakat hingga saat ini adalah Pupujian Dawuh Nabi yang selalu dikumandangkan di masjid-masjid daerah Purwakarta dan sekitarnya setiap menjelang adzan lima waktu,” terang Gus Yaqut sapaan karibnya.


Baginya, sosok Abah merupakan kiai inspratif di berbagai aspek, khususnya bidang keilmuan. Pribadinya yang sangat tekun dan gigih, sukses menjadikan Abah sebagai sosok kiai yang hingga kini dijadikan panutan oleh banyak kalangan.


“Kita ketahui bahwa Abah Cipulus ini merupakan sosok yang rajin menuntut ilmu dari sejak belia sampai akhir hayatnya,” ucap Gus Yaqut.


Di bidang lain, lanjut dia, Abah berhasil menjadikan pesantren sebagai kawah candradimuka yang mampu menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. “Jadi, apa yang dicontohkan oleh Abah Cipulus ini harus juga menjadi contoh bagi kita semua,” sambungnya.


Haul kali ini, sekaligus merupakan acara peluncuran buku 'Biografi Abah Cipulus: Sejarah dan Perjuangan Dakwah'. Sebagai penulis, H Hadi M Musa mengungkapkan, Almarhum sebagai salah satu sosok ulama yang multitalenta, dan terlampau kreatif. Bukan hanya sekadar mengajar ngaji, tetapi hal itu terbukti juga dari kepiawaiannya berdagang dan berbisnis.


"Selain seorang Ulama, Abah juga merupakan sosok pengusaha, petani, imam tahlil, politisi, tokoh masyarakat. Seorang yang lahir yatim tapi di kemudian hari menjelma menjadi manusia yang patut dicontoh, diteladani dan menginspirasi banyak orang," ungkapnya.


Harapannya, buku tersebut tak hanya sebagai rekam jejak perjalanan hidup Abah, lebih dari itu mampu menjadi contoh bagi para santri untuk meneruskan perjuangan dakwah beliau. 


Secara khusus, Ia mengucapkan terima kasih kepada segenap tim yang terlibat dalam penyusunan buku tersebut. Khususnya kepada keluarga besar pondok pesantren Al Hikamussalafiyah Cipulus, atas dukungan dan doa yang membuat proses penulisannnya berjalan lancar.


“Terima kasih yang tak terhingga kepada para alumni dan kepada keluarga besar pesanten Cipulus. Wabil khusus kepada Umi Hj Jubaedah dan putra-putri Abah yang telah memberi izin dan banyak membantu, melalui dukungan moril maupun materil untuk terus melanjutkan penulisan buku ini,” ucap dia.


Apresiasi lain datang dari KH Hasbiallah Hadamy untuk para penulis, editor, penerbit dan semua yang terlibat dalam pembuatan buku biografi ini.


"Meskipun jujur, saya pribadi beserta adik-adik, tidak bisa membaca buku ini hingga akhir. Dalam buku ini terkumpul semua kisah Almarhum Abah sehingga membuat kami tidak bisa menahan tangis. " tuturnya.


Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF