Nasional

Mualaf Itu Kini Jadi Direktur Liga Santri

NU Online  ·  Ahad, 3 September 2017 | 12:00 WIB

Mualaf Itu Kini Jadi Direktur Liga Santri

Ary bersama Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin

Jakarta, NU Online 
Penyelenggaraan Liga Santri Nusantara tahun ini memiliki nuansa tersendiri dibandingkaan tahun-tahun sebelumnya. Keterlibatan sektor privat dan publik serta kehadiran dua media televisi nasional sebagai official media partner LSN 2017 menjadi pembeda dari penyelenggaraan liga santri tahun sebelumnya.

Hal ini tentu tidak terlepas dari kerja sama tim LSN baik di tingkat nasional, region hingga panitia tingkat pesantren. Salah satu yang perlu disebut di sini adalah Cornelius Ariyanto Wibisono. Nama tersebut adalah Direktur Pengembangan Bisnis LSN 2017. 

Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa ada Cornelius di namanya?

Tak salah! Sosok yang akrab dengan nama sapaan Pak Ary adalah seorang mualaf, yang baru 2 tahun ini beralih dari keyakinan lamanya ke iman Islam. Melalui tangan dinginnya, LSN mendapatkan sentuhan managerial ke arah yang lebih profesional.

Tidak mengherankan memang. Pak Ary memang memiliki segudang pengalaman dalam bidang menejemen. Meraih gelar MBA dalam bidang Human Resources Management dari Phoenix University Arizona Amerika Serikat setelah kuliah 2 tahun, Ary pernah hidup delapan tahun di negeri Paman Sam ketika ia bekerja di markas besar sebuah perusahaan rakasasa minyak, yakni Chevron. Selanjutnya ia bekerja dua tahun di sebuah perusahaan multinasional lainnya di Thailand.

Ada yang menarik ketika ia kembali ke tanah air untuk menduduki jabatan di top management di kantor Chevron Indonesia. Saat itu perusahaan multinasional tersebut sedang melakukan program perampingan pekerja di beberapa lini jabatan kerja. Salah satunya menimpa unit kerja perusahaan minyak tersebut di Riau.

Alih-alih berdiri di pihak perusahaan, Ary malah melakukan pembelaan terhadap buruh-buruh yang terkena program perberhentian kerja dari perusahaan. Inilah awal persentuhannya yang intensif dengan komunitas Muslim. (Ali/Abdullah Alawi)