Nasional

Muslimat NU Mantapkan Fikrah, Harakah, dan Amaliah Lewat MKNU

Sab, 28 September 2019 | 06:15 WIB

Muslimat NU Mantapkan Fikrah, Harakah, dan Amaliah Lewat MKNU

Kegiatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang digelar oleh Pimpinan Pusat Muslimat NU di Cibubur, Jakarta, Jumat (27/9). (Foto: Muslimat NU)

Bogor, NU Online
Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama terus berupaya menguatkan dan memantapkan fikrah (pemikiran), harakah (gerakan), dan amaliah Nahdliyah lewat forum Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang berlangsung Jumat-Ahad (27-29/9) di Cibubur, Jakarta.

Kegiatan tersebut langsung dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Jumat (27/9). Secara fikrah kebangsaan, Kiai Said menegaskan bahwa agama dan negara tidak untuk dipertentangkan dan dipisahkan. Karena dua entitas tersebut bisa saling memperkuat.

Namun, lanjut Kiai Said, posisi agama menjiwai setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara karena agama pada prinsipnya harus menjadi pedoman hidup dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. "Ini yang melahirkan jiwa nasionalisme pada diri para santri dan kiai pesantren," tegas Kiai Said.

Jiwa nasionalisme yang lahir dari pemahaman agama yang baik, benar, utuh dan komprehensif memunculkan fikrah hubbul wathan minal iman yang dicetuskan oleh Pendiri NU, Hadhratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Spirit tersebut digunakan oleh Kiai Hasyim Asy’ari untuk menggerakkan seluruh kaum beragama di Indonesia untuk berjuang melawan kolonialisme.

Kegiatan MKNU diikuti oleh seluruh jajaran Pimpinan Pusat Muslimat NU. Tidak hanya berupaya memperkuat fikrah, harakah, dan amaliah, Muslimat NU juga membahas perjalanan NU menjelang satu abad serta menghadapi abad kedua.

Selain itu, para pengurus Muslimat NU juga memperkuat dakwah digital menghadapi era media sosial dan teknologi yang terus berkembang. Basis dakwah Islam Nusantara menjadi jiwa di mana NU terus memperkuat moderasi Islam atau Islam wasathiyah hingga ke dunia internasional.

Selain KH Said Aqil Siroj, hadir juga dalam kegiatan ini Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Katib Syuriyah PBNU KH Mujib Qulyubi, Wakil Sekjen PBNU H Sultonul Huda, dan H Endin Hj Soefihara sebagai pemateri.

Kegiatan MKNU ini disambut baik Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa sebagai sistem pengkaderan yang dilakukan oleh PBNU. Dalam rapat pengurus harian, Khofifah menekankan agar kader dan anggota Muslimat NU dari pusat hingga ranting perlu mengikuti proses pendidikan lewat MKNU.

Sementara itu, Ketua II PP Muslimat NU Nyai Hj Nurhayati Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa kegiatan MKNU oleh Muslimat NU ini akan berlanjut di sejumlah wilayah dan mengikutsertakan seluruh jajaran pengurus di wilayah tersebut, termasuk pimpinan cabang, anak cabang hingga ranting.

Setelah MKNU di Bogor ini, lanjut Nyai Nurhayati, Muslimat NU berencana melakukan kegiatan serupa di Surabaya, Jawa Timur.

"Harapan saya kegiatan MKNU ini dapat terus memperkuat pemahaman dan kapasitas para kader dalam berkhidmah untuk NU," jelas Nyai Nurhayati.

Selain diikuti oleh pimpinan pusat, MKNU di Cibubur ini juga diikuti oleh para pengurus dari perangkat organisasi Muslimat NU meliputi Yayasan Pendidikan Muslimat NU, Yayasan Kesehatan Muslimat NU, Himpunan Daiyah dan Majelis Taklim Muslimat NU, dan Induk Koperasi Annisa.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan