Nasional

Pak Bhabin, YouTuber Jenaka Asal Purworejo Dilantik Jadi Perwira

Sel, 4 Oktober 2022 | 19:00 WIB

Pak Bhabin, YouTuber Jenaka Asal Purworejo Dilantik Jadi Perwira

Pak Bhabin dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Instagram/@herman_hadi_basuki)

Jakarta, NU Online
Aipda Herman Hadi Basuki atau yang lebih dikenal dengan Pak Bhabin dilantik menjadi perwira dengan pangkat inspektur dua (Ipda).

 

Polisi yang juga YouTuber itu dilantik langsung Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan 2.123 perwira lainnya lulusan Sekolah Inspektur Polisi angkatan ke-51 tahun 2022 Resimen Satya Intar Adinata Pratapa (51AP).

 

Pelantikan tersebut dilaksanakan di Lapangan Sutadi Ronodipuro Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdiklat Polri, Sukabumi pada Senin 3 September 2022.

 

Polisi asal Purworejo itu dikenal akan konten-konten edukatif dan positif yang dikemas secara jenaka dan menghibur. Ia mengunggah ide-ide segarnya itu di kanal YouTube pribadinya. Inisiatif Pak Bhabin tersebut menarik minat dan mendapat apresiasi dari banyak kalangan.

 

Asal usul konten jenaka
Suatu waktu ketika mengunjungi kediaman Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, KH M Yusuf Chudlori, Pak Bhabin mengisahkan awal mula dirinya menekuni pembuatan konten kreatif di media digital.

 

Pak Bhabin mengatakan dirinya bekerja sebagai anggota sie Humas. Kesehariannya diisi dengan membuat pemberitaan dan konten yang berkaitan kegiatan instansi.

 

“Saya itu polisi tapi dinasnya bagian Humas, Polres Purworejo yang kerjaannya itu membuat konten untuk keperluan pekerjaan. Saya awalnya hanya membuat video serah terima, kunjungan Pak Kapolres. Ternyata viewers-nya (penontonnya) segitu-gitu aja,” ungkap Pak Bhabin dalam tayangan Gus Yusuf Chudlori Ngobrol Asyik Bareng Pak Bhabin, diakses NU Online, Selasa (4/10/2022).

 

Merasa kurang mendapatkan feedback dari format konten tersebut, dirinya berinisiatif untuk mengubah genre konten menjadi komedi. Menurutnya, pesan yang disampaikan dalam konten-konten bertema komedi tersebut dirasa lebih diterima masyarakat.

 

“Sekali saya membuat video komedi, ternyata digemari oleh masyarakat. Akhirnya diteruskan sampai sekarang dan dimanfaatkan oleh dinas. Untuk memasukan pesan-pesan Kamtibmas,” terang dia.

 

Meski begitu, sebelum akhirnya ngetop dengan konten edukasi jenaka, Pak Bhabin mengaku sempat khawatir untuk membuat konten bergenre komedi.

 

“Awalnya saya takut.  Akhirnya, tetap diteruskan, ada unsur edukasinya, Kamtibmasnya juga dimasukan ke situ,” terang Pak Bhabin.

 

Mendengar penjelasan Pak Bhabin, Gus Yusuf pun turut menimpali. Melihat produksi konten di media sosial yang begitu besar oleh sebagian masyarakat Indonesia, ia berpesan agar kualitas konten yang disampaikan tetap diutamakan.

 

“Ya, memang sekarang banyak yang mengejar konten akhirnya banyak yang berhadapan dengan resiko itu. Baik resiko fisik dan non fisik,” kata Gus Yusuf.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi