Nasional

PBNU Canangkan Program Pendidikan Berbasis Big Data

Jum, 4 Maret 2022 | 03:00 WIB

PBNU Canangkan Program Pendidikan Berbasis Big Data

Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (Foto: NU Online/Suci Amaliyah)

Palembang, NU Online 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan kampus Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Selatan di Pondok Pesantren Ar Rahman Palembang pada Kamis (3/3/2022) sore. 

 

Dalam sambutannya, Gus Yahya, sapaan akrabnya menyampaikan pentingnya mengembangkan pendidikan berbasis data besar atau big data di dunia pendidikan dalam menghadapi tren perubahan masyarakat yang terjadi saat ini.

 

"Insyaallah, kita akan kembangkan satu basis data besar atau big data yang akan menampung macam-macam data tentang segala tren perubahan masyarakat yang terjadi mulai dari tingkat lokal sampai global," kata Gus Yahya.

 

Gus Yahya menyebut, nantinya hal itu akan diolah oleh suatu mesin kecerdasan buatan yang akan memberikan prediksi-prediksi mengenai bentuk-bentuk perubahan yang akan terjadi dalam waktu tertentu secara dekat.

 

Berdasarkan hasil data dari analisis big data itu, ungkapnya, akan digunakan untuk menyusun kurikulum pendidikan. Apa yang akan terjadi lima tahun mendatang, bisa digunakan untuk mendidik anak-anak hari ini. 

 

"Nantinya, anak-anak dalam menyelesaikan pendidikan sudah siap menghadapi realitas atau kenyataan dunia baru yang berubah," jelas Pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah ini. 

PBNU, kata Gus Yahya, saat ini sedang mengembangkan semacam lembaga wahana inkubasi untuk inovasi perguruan tinggi ini di salah satu Universitas NU.

 

"Karena belum resmi nanti akan kita umumkan kemudian. Kita sudah punya tempat yang kita canangkan sebagai wahana untuk melakukan inkubasi bagi pendidikan model ini," terangnya. 

 

Sementara metode yang digunakan yakni  pengajaran virtual. Ia menilai hampir semua peserta atau partisipan di dunia pendidikan saat ini sudah terbiasa dengan model pengajaran secara virtual.

 

"Nah, kalau virtual maka kita bisa tetapkan standar mutu secara nasional. Sehingga, nanti mutu dari semua perguruan tinggi NU diseluruh Indonesia akan setara satu sama lain karena program studinya, kurikulumnya dan perkuliahannya dilakukan dalam tanda yang sama," katanya.

 

Menurut Gus Yahya, hal itu dimungkinkan karena dilakukan mealui metode virtual. "Semoga semua upaya ini yang tidak lain didorong oleh kecintaan kita kepada bangsa, negara dan anak-anak Indonesia," pungkasnya.

 

Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan