Nasional

PCINU Jepang Inisiasi Layanan Pendidikan Tinggi bagi Pemagang di Negeri Sakura

Sen, 22 Agustus 2022 | 11:00 WIB

Jakarta, NU Online

Mengenyam pendidikan yang tinggi saat ini sudah menjadi kebutuhan. Tidak terkecuali bagi mereka yang bekerja di luar negeri, hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Sebab itu, PCINU Jepang menginisiasi layanan pendidikan di Negeri Sakura tersebut.


Atase pendidikan dan kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo Jepang, Prof Yusli Wardianto menuturkan pentingnya pendidikan bagi pemagang di Jepang.


"KBRI membuat Memorandum of Understanding (MoU) untuk membuat kerja sama dalam mendorong ketersediaan pelayanan pendidikan tinggi di Jepang dengan cara pembelajaran jarak jauh," tutur Yusli dalam acara Webinar dan Pameran Pendidikan Virtual, pada Ahad (21/8/2022).


Pada acara yang diinisiasi Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang itu, Prof Yusli mengungkapkan dari total sekitar 67.000 warga Indonesia yang ada di Jepang, separuhnya sekitar 36.000 adalah warga dengan profesi pemagang, yang secara umum pendidikannya masih alumni SMA/SMK.


"Oleh karena itu kami menganggap penting untuk terus didorong agar para pemagang dapat meningkatkan kapasitasnya melalui pendidikan tinggi," ujarnya.


Menurutnya hal ini juga penting karena ke depannya kami berharap kekosongan tenaga di Jepang dapat diisi warga Indonesia namun bukan melalui jalur pemagang.


"Faktor lainnya bahwa KBRI melihat banyak potensi dari teman-teman di sini dalam hal waktu untuk mengisinya dengan pendidikan. Karena pendidikan itu penting untuk setiap individu dalam rangka mengembangkan sayapnya menjadi manusia lebih baik lagi yang siap berkarir," tandasnya.


Ia juga menuturkan bahwa KBRI selalu siap jika ada kampus Indonesia yang menawarkan pembelajaran jarak jauh dan ingin membuat kantor cabangnya di Jepang. "Kami bisa menyediakan ruangan apabila dibutuhkan," ungkapnya.


Senada dengan hal tersebut, Ketua Jurusan Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurrjati Cirebon, Moh Ali menuturkan, pembelajaran jarak jauh di era metafersi merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan.


"Karena kita harus punya skill kompetensi dan profesionalisme. Salah satunya itu bisa didapatkan melalui pembelajaran jarak jauh," tutur Ali, sapaan akrabnya.


Menurutnya sumber daya manusia harus memiliki karakter. Ketika bekerja maka tetap saja prestasi akademik harus diperhatikan.


"Salah satu kunci kesuksesan dalam pembelajaran jarak jauh adalah kemampuan literasi digital. Ini perlu ditekankan kepada mahasiswa. Karena komitmen belajar dan bekerja harus dapat dibagi," tandas Moh Ali.


Kontributor: Afina Izzati

Editor: Fathoni Ahmad