Pendekar Pagar Nusa Nunukan Diminta Turut Menjaga Wilayah Perbatasan

Nunukan, NU Online

Ketua Umum Pimpunan Pusat Pagar Nusa M Nabil Haroen mengatakan para pendekar Pagar Nusa di Nunukan dan kawasan Kalimantan Utara bertanggung jawab turut menjaga wilayah perbatasan.

"Pagar Nusa itu berperan menjadi pagarnya NU dan bangsa. Sebagai pagar bangsa, sudah sewajarnya para pendekar, apalagi Pagar Nusa di Nunukan dan kawasan Kalimantan Utara, membantu aparat keamanan, TNI-Polri untuk menjaga Indonesia di kawasan perbatasan. Ini tugas mulia," ungkap M Nabil Haroen saat pelantikan pengurus Pagar Nusa Kalimantan Utara sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Ahad (9/10/2022).

Menurut Nabil Haroen, seperti pesan para kiai NU, Pagar Nusa harus menjadi pagarnya NU dan bangsa. Khusus Pagar Nusa Kaltara ini harus menjadi ujung tombak Nahdlatul Ulama untuk bersama-sama menjaga wilayah perbatasan.

Lebih lanjut, Nabil Haroen berpesan agar Pagar Nusa menjadi penggerak NU dan rakyat. "Kita harus terus meningkatkan level kemampuan organisasi dan personal, meningkatkan kemandirian, dan bersama-sama khidmah untuk NU dan Indonesia. Maka, saya minta kepada seluruh pendekar untuk terus mengabdi, terus berbakti kepada kiai, kepada NU, dan bangsa ini," jelasnya.

"Pagar Nusa diberi mandat khusus untuk menjaga Nahdlatul Ulama dan Indonesia. Di Kaltara juga sama, keragaman budaya, agama dan etnis harus dijaga, agar saling melengkapi, saling menguatkan satu sama lain," Nabil Haroen menambahkan.

Pendekar-pendekar di Kalimantan Utara dan kawasan perbatasan di Nunukan, selama ini bergerak bersama untuk berkhidmah melayani Nahdlatul Ulama dan kepentingan Indonesia di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Pelantikan dan peringatan Maulid Nabi tersebut dihadiri ratusan pendekar dan warga Nahdliyin. Hadir pula Wakapolda Kaltara Brigjen Pol Kasmudi, Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Utara, PCNU Kabupaten Kaltara, Habib Abdurrahman bin Qasim al-Aydrus serta pimpinan BUMN dan kelompok adat setempat.

Editor: Kendi Setiawan