Nasional

PP IPPNU Inisiasi Pendidik Sebaya Cegah Stunting untuk Remaja

Sab, 28 Oktober 2023 | 12:30 WIB

PP IPPNU Inisiasi Pendidik Sebaya Cegah Stunting untuk Remaja

Para pelajar berpose bersama pengurus PP IPPNU usai mengikuti acara. (Foto: Dok IPPNU)

Malang, NU Online
Stunting menjadi isu nasional yang menjadi tugas bersama, termasuk pelajar. Untuk menanggulangi stunting, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (PP IPPNU) dan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) menginisasi peer educator (pendidik sebaya) cegah stunting untuk remaja.


Ketum PP IPPNU Whasfi Velasufah mengatakan, sebagai organisasi pelajar yang bernaung di Nahdatul Ulama, IPPNU mengambil peran itu karena persoalan stunting korbannya adalah anak-anak di mana ke depannya mereka menjadi pelajar.


“Masalah stunting tidak bisa dianggap sepele. Karena ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak baik secara langsung, sekarang, maupun dalam jangka panjang,” jelasnya dalam rilis yang diterima NU Online, Sabtu (28/10/2023).


Vela, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa sebagai organisasi pelajar, IPPNU ingin mengedukasi para pelajar dalam bentuk program peer educator cegah stunting. Sasarannya pelajar di wilayah yang stunting-nya cukup tinggi, yakni Kota Batu, Jawa Timur, dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.


“Dua wilayah ini kita ambil karena angka stunting-nya cukup tinggi dari data yang dimiliki oleh Kemenkes RI,” ungkap mahasiswi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI) ini.


Dikatakan, percobaan di dua wilayah ini menjadi pilot project IPPNU. Ke depan, akan dilanjutkan ke seluruh Indonesia jika mendapat dukungan pemerintah, terutama Kemdikbud Ristek, Kemenpora, dan Kemenkes.


“Kolaborasi ini akan kita bangun karena ingin menjadi garda terdepan dalam pencegahan masalah stunting yang itu dimulai dari pelajar,” tandas dara kelahiran Kudus, Jawa Tengah, ini.


Digelar maraton
Terpisah, Ketua Lembaga Konseling Pelajar Putri PP IPPNU Hazimatul Layyinah menjelaskan bahwa kegiatan Peer Educator Cegah Stunting pada Remaja diikuti oleh siswa/i SMP dan SMA, IPNU/IPPNU, Karang Taruna, pengurus OSIS, dan mahasiswa.


“Sasaran kita dua wilayah yakni Kota Batu, Jawa Timur yang kita pusatkan kegiatannya di Masjid Besar Batu Jajar. Sementara satunya di pusatkan di Gedung KBIHU Al-Ikhlas Kabupaten Bandung Barat,” jelasnya.


Yiyin, sapaan akrabnya, mengaku bersyukur karena kegiatan yang digelar secara maraton itu mendapat sambutan luar biasa dari para pelajar. “Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengadakan kegiatan serupa dalam rangka menjadi lokomotif dan garda terdepan dalam pencegahan stunting,” jelasnya.


Alumnus Pesantren Al-Nahdlah ini membeberkan, peer educator cegah stunting pada remaja ini dilakukan karena masa remaja adalah masa seseorang lebih dekat dengan teman sebaya. Bahkan, lebih mempercayai nasihat teman daripada orang tua maupun guru. Sehingga akan sangat efektif jika dibentuk peer educator dengan visi-misi positif.


“Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak masa remaja yakni dengan meminum Tablet Tambah Darah (TTD). Banyak remaja yg kurang aware akan hal tersebut, sehingga diperlukan cara khusus untuk memberikan edukasi. Salah satunya dengan Peer Educator,” tegasnya.


Dikatakan Yiyin, IPPNU turut berpartisipasi mewujudkannya, karena TTD diperuntukkan untuk remaja putri yang menjadi segmentasi IPPNU. Ia menambahkan, kegiatan dengan banyak materi itu dibungkus dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan.


“Materinya antara lain Peran Remaja dalam Cegah Stunting, Remaja Sehat, Kecakapan Hidup Remaja Gemilang, Remaja Gemilang Siap Hadapi Tantangan, Berdaya Menjadi Pendidik Sebaya,” paparnya.


Di akhir kegiatan, peserta diberi tugas untuk mulai menjadi peer educator melalui media sosial mereka. Baik secara pribadi maupun organisasi seperti OSIS dan sekolah.