Nasional ADVERTORIAL

Sejumlah Lembaga Internasional Akui Implementasi ESG Pertamina

Sab, 9 Juli 2022 | 17:15 WIB

Sejumlah Lembaga Internasional Akui Implementasi ESG Pertamina

Pertamina menjalankan bisnisnya lebih baik terutama dalam kaidah yang berwawasan lingkungan, keberlanjutan, serta aspek tata kelola yang baik. (Foto: Humas Pertamina)

Jakarta, NU Online

Implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) Pertamina yang semakin kuat di tahun 2022 ini menjadi sorotan mancanegara. Hal ini terlihat dari pengakuan sejumlah lembaga dan penghargaan internasional yang didapat Pertamina secara berturut-turut.

 

Terbaru adalah pengakuan dari JP Morgan yang memasukkan Pertamina dalam JESG EMBI (JP Morgan ESG Emerging Market Bond Instrument) Index dengan skor 44.2 di Juni 2022. Skor ini lebih tinggi dari batas (threshold) yang ditetapkan JESG EMBI yakni 20. 


Hal ini menunjukkan bahwa Pertamina telah berhasil menjalankan bisnisnya lebih baik terutama dalam kaidah yang berwawasan lingkungan, keberlanjutan, serta aspek tata kelola yang baik. Dengan pengakuan ini, Pertamina mendapatkan peluang akses pendanaan yang lebih luas di pasar termasuk bunga yang lebih kompetitif. 


Posisi Pertamina pun menjadi lebih diakui di mata dunia sebagai motor yang mendorong keberlanjutan di Indonesia, terlebih Indonesia juga berkomitmen untuk menjalankan perjanjian Paris dalam pengurangan emisi karbon.


"Sejalan dengan visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi global yang berkelanjutan, kami senantiasa meningkatkan aspek ESG perusahaan sesuai dengan praktik sustainability internasional sehingga inisiatif yang kami lakukan sesuai dengan standard-standard ESG," ujar Direktur Keuangan Pertamina yang juga Komite Keberlanjutan Pertamina, Emma Sri Martini.


Beberapa hal yang sudah dilakukan Pertamina antara lain berkontribusi dalam penurunan emisi karbon, menjaga keberagaman Hayati hingga penerapan aspek Good Corporate Governance (GCG).

 

Dalam hal penurunan emisi karbon, hingga tahun 2021 Pertamina berhasil menurunkan 7,4 Million Ton of Equivalent (MTOE) karbon atau sekitar 29 persen dari baseline 2010. Sementara untuk menjaga keberagaman hayati atau biodiversity, dalam lima tahun terakhir Pertamina melakukan konservasi untuk sekitar 30 spesies hewan endemik dan sekitar 24 spesies tanaman yang sebagian besar di antaranya hampir punah. 


Khusus terkait penerapan GCG, di awal 2022 Pertamina kembali mengantongi sertifikasi Sistem Manajemen Antipenyuapan, yang menandakan komitmen perusahaan dalam menerapkan tata kerja yang bersih.


Selain pengakuan dalam Index JP Morgan tersebut, Pertamina juga menerima sejumlah penghargaan terkait dengan sustainability. Pada Juni 2022, Pertamina dan afiliasinya, Pertamina Hulu Rokan berhasil mendapatkan Sustainability Business Awards (SBA) Indonesia dalam kategori Highly Commended. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang memiliki komitmen keberlanjutan yang sangat kuat dan menunjukkan usaha yang konsisten dalam berbagai area keberlanjutan serta memiliki roadmap yang baik. 


SBA Indonesia diselenggarakan oleh Global Initiatives, sebuah perusahaan internasional yang sangat konsen terkait sustainability berbasis di Singapura, bersama mitra lokal PwC Indonesia, Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD), Control Union dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). SBA dilaksanakan di beberapa negara yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Thailand.


Sebelumnya, Pertamina juga telah menerima skor ESG 28.1 dari Sustainalytics pada 2021 yang menunjukkan tingkat risiko sedang, sejajar dengan perusahaan lain seperti Repsol dan ENI.


Selain itu, World Benchmarking Alliance (WBA) juga menempatkan Pertamina pada ranking 49 dari 100 perusahaan migas di topik Climate and Energy WBA.


"Kami juga mendorong seluruh subholding dan afiliasi Pertamina untuk meningkatkan implementasi aspek ESG, sehingga program-program operasional dan bisnis perusahaan menerapkan kaidah yang berlaku sesuai best practice ESG," tambah Emma.


Editor: Kendi Setiawan