Nasional

Waketum PBNU Tekankan Penguatan Ekonomi Berbasis Pesantren

Sab, 1 Oktober 2022 | 14:30 WIB

Waketum PBNU Tekankan Penguatan Ekonomi Berbasis Pesantren

Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Mustofa. (Foto: dok. istimewa)

Samarinda, NU Online

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa menegaskan bahwa pondok pesantren telah mengalami perubahan signifikan. Karena sekarang sudah banyak pondok pesantren yang keren, modern, bersih dan hijau serta mengalami banyak kemajuan. Pondok pesantren saat ini juga tidak hanya mencetak ahli agama tapi ahli di berbagai bidang.  


Kiai Zulfa menyampaikan hal tersebut saat membuka secara resmi Workshop Revolusi Mental bertajuk Penguatan Ekonomi Nahdliyin Berbasis Pesantren di Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis lalu.


Kiai Zulfa mengakui, terdapat kesenjangan perkembangan pondok pesantren di bidang ekonomi antara pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Umumnya pondok pesantren di pulau Jawa sudah berjalan dengan baik. 


“Saya berharap pondok pesantren NU di luar pulau Jawa dapat mengambil pelajaran yang baik dari saudara NU di provinsi Jawa Timur. Ayo kita mencontoh daerah-daerah yang sudah maju penguatan ekonomi berbasis pesantrennya,” ujar Kiai Zulfa.


Kiai Zulfa menerangkan, NU adalah organisasi yang menggabungkan tiga hal yaitu, fikrah (pola fikir), harakah (pola gerakan)  dan amaliah (pola tindak). Ketiganya, saling terkait karena NU melakukan gerakan pemberdayaan umat  di bidang agama  sekaligus ekonomi.


“Keduanya ibarat 2 sisi mata uang yang saling melengkapi. Oleh karena itu, NU harus membenahi bidang ekonomi,” ucapnya.


Kiai Zulfa berharap, melalui workshop revolusi mental, penguatan ekonomi nahdliyin berbasis pondok pesantren akan melahirkan para wirausaha baru dari kalangan santri. Hal itu sesuai dengan misi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bahwa di bidang ekonomi akan mencetak 10.000 wirausaha santri dalam 5 tahun mendatang.


Sementara itu, Sekretaris PWNU Provinsi Kalimantan Timur, Abu Bakar Madani berharap, setelah mengikuti workshop, peserta dapat menyusun strategi pengembangan dan penguatan ekonomi di pondok yang ada di Provinsi Kalimantan Timur.


“Para peserta diharapkan dapat merealisasikan dalam bentuk pelatihan dan membangun jaringan usaha sehingga dapat memperkuat kemandirian ekonomi di kalangan pondok pesantren maupun lembaga keuangan yang ada di lingkungan NU di seluruh KalimantanTimur,” kata Abu Bakar Madani.


Hadir pada kegiatan ini Ketua PBNU KH Choirul Shaleh Rasyid, Perwakilan Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK RI Dwi Harjanto M, Direktur Eksekutif LAZISNU PBNU H Qohari Kholil, Ketua PWNU Kalimantan Timur KH Fauzi Ahmad Bahtar, dan Rektor Universitas Nahdhalatul Ulama (UNU) Provinsi Kalimantan Timur, Prof  Farid Wadjdy.


Editor: Fathoni Ahmad