Nasional

Wakil Ketua MPR Tanggapi Program 'Guru Pemersatu Bangsa'

Rab, 12 Februari 2020 | 14:35 WIB

Wakil Ketua MPR Tanggapi Program 'Guru Pemersatu Bangsa'

Audiensi Pergunu Jakarta Pusat dengan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Rabu (12/2). (Foto: Erik Alga Lesmana)

Jakarta, NU Online
Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Jakarta Pusat menyambangi pimpinan MPR RI untuk melakukan audiensi peluncuran program sarasehan 'Guru Pemersatu Bangsa'.
 
Audiensi yang diterima langsung oleh Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid. Jazilul menyambut baik kedatangan para pimpinan PC Pergunu Jakarta Pusat, Rabu (12/2) Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta Selatan. 
 
Ketua Pergunu Jakarta Pusat Haidar Tantowi menyampaikan kondisi bangsa saat ini terus dilanda intoleransi. Karena itu menurutnya pemerintah dan segenap elemen masyarakat utuk tidak menganggap remeh.
 
Salah satu upaya adalah Pergunu mengajak pimpinan MPR RI untuk bersinergi dalam peluncuran program yang digagas oleh Pergunu yakni 'Guru Pemersatu Bangsa'. Program ini sebagai wujud bahwa guru mempunyai peran besar dalam menegakkan keberlangsungan bangsa. Karena tugasnya mendidik para genersi  bangsa ke depan dianggap mampu menanggulangi sikap intoleransi. 
 
"Sarasehan ini bertujuan mengajak para guru-guru yang ada di DKI Jakarta khususnya untuk bersama-sama menjadi guru pemersatu bangsa," ujar Haidar.    
Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid turut mengapresiasi peran Pergunu dalam menanggulangi masalah bangsa seperti intoleransi. Menurutnya program 'Guru Pemersatu Bangsa' di DKI Jakarta segera dirumuskan.
 
"Pergunu DKI Jakarta harus segera merumuskan konsep gerakan agar dapat berjalan secara massif," ujar Jazilul. 
 
Untuk dapat berjalan sesuai tujuan yang direncanakan, Pergunu harus solid dengan pengurus lainnya. Menurutnya jika tidak, keadaan ini akan menjadi penghambat apa yang sudah direncanakan sejak awal bahkan bisa gagal.
 
"Untuk itu perlu tim yang solid untuk berbagi tugas dalam menjalankan perannya masing-masing. Dalam menjalankan perannya dibutuhkan militansi pengurus yang mumpuni karena setiap rencana pasti akan mendapatkan berbagai  rintangan tidak akan selalu berjalan mulus," katanya.
 
Dengan bekal militansi itu pengurus diharap mampu menghadapi tantangan dalam menjalankan perannya. "Setiap menjalankan peran yang sudah diberikan itu harus mempunyai tim yang solid," ujar Jazilul.
 
Sebagai seorang guru yang mempunyai kedekatan dengan anak didiknya, menurutnya menjadi salah satu keuntungan dalam mendidik agar anak tidak terjerumus sikap intoleransi. Untuk itu guru harus mengambil kesempatan baik itu menjauhkan anak dari berbagai perilaku negatif.
 
Jazilul Fawaid mengatakan kesediaannya untuk hadir pada sarasehan dan peluncuran Guru Pemersatu Bangsa yang akan dilaksanakan 20 Februari 2020.
 
Kontributor: Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan