Parlemen

Anggota Komisi IX DPR RI: Penerapan Protokol Kesehatan Jangan Kendor

Sel, 20 Oktober 2020 | 07:30 WIB

Anggota Komisi IX DPR RI: Penerapan Protokol Kesehatan Jangan Kendor

Ilustrasi pandemi Covid-19. (NU Online)

Jember, NU Online

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, H Nur Yasin meminta masyarakat tuntuk tidak kendor dalam menghambat transmisi penyebaran Covid-19. Sebab penularan virus yang mematikan itu semakin menjadi-jadi. Grafik pengidap penyakit Covid-19 di Indonesia juga semakin naik.


“Sebulan yang lalu, yang kena Corona, Indonesia masih peringkat ke-25. Tadi pagi saya dapat info dari Kemenkes, kita sudah peringkat ke-18. Ini sungguh mengkhawatirkan,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan sejumlah bantuan pemerintah terkait antisipasi dampak ekonomi Covid-19  di Nur Yasin Center, Jember, Jawa Timur, Senin (19/10).


Menurut Nur Yasin, peran masyarakat sangat diperlukan untuk mengusir Covid-19 dari bumi Indonesia. Dikatakannya, meskipun pemerintah sudah berusaha sedemikian rupa, namun jika tidak diimbangi dengan ikhtiar masyarakat untuk menghalau Covid-19,, maka virus Corona akan tetap kerasan menebar ancaman maut di tanah Indonesia.


“Partisipasi masyarakat sangat perlu, dan itu tidak berat. Hanya diminta pakai masker, sering cuci tangan, dan menghindari kerumunan massa. Tidak sulit kan,” jelasnya.


Wakil rakyat yang berangkat dari daerah pemilihan Jember-Lumajang itu meminta masyarakat untuk terus bersabar dalam mematuhi protokol  kesehatan. Sebab, tampaknya Covid-19 masih akan terus bertahan hingga waktu yang belum ditentukan.


Katanya, menggunakan masker merupakan item yang cukup penting dalam mencegah penularan virus Corona. Tapi anehnya, lanjut H Nur Yasin, semakin jauh dari kota, warga yang menggunakan masker semakin jarang.


“Malah kalau di desa, orang yang menggunakan masker, dianggap terkena Corona. Inikan aneh,” kelakarnya.


Dari rilis yang dikeluarkan Nur Yasin Center, di Jember terdapat 22 pesantren yang mendapatkan Biaya Operasional Pesantren (BOP) dari Kementerian Agama, 20 pesantren mendapatkan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan 10 ribu Bantuan Pangan Tambahan (BPT) dari Kementerian Kesehahan.


Semua program tersebut diajukan ke kementerian terkait melalui serap aspirasi Nur Yasin. Dan SK-nya terutama untuk penerima BOP dan TKM diserahkan secara simbolis oleh Nur Yasin.  


“Kami berharap agar bantuan ini, bisa membantu masyarakat  untuk keluar dari krisis ekonomi akibat terpapar Corona,” jelasnya.


Di tempat yang sama, perwakilan Kemenkes RI, Wahyu Kartika meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan bersama.

 

Selain itu, Wahyu juga memperkenalkan 3J sebagai cara baru untuk menangkal Covid-19. Tiga J tersebut  adalah jaga kondisi, yakni jaga kondisi tubuh agar tetap fit, karena jika tubuh sehat, penyakit tidak gampang masuk. 


“J yang kedua adalah jaga emosi dan hati. Jangan sedikit-sedikit marah, dan hati tetap tenang. Jika emosi terus, imunitas tubuh bisa menurun,” terangnya.


Ketiga adalah jaga ekonomi. Menurut Wahyu, menjaga ekonomi sangat penting, apalagi saat ini perkonomian mengalami lesu darah akibat terpapar Covid-19.


Jika belum bisa menghasilkan sesuatu secara maksimal, maka minimal tidak membelanjakan  uang untuk hal-hal yang tidak mendesak.


“Biasanya kalau yang nomor tiga (ekonomi) sudah stabil, maka point kesatu dan dua, tidak ada masalah,” pungkasnya.


Pewarta: Aryudi A Razaq

Editor: Fathoni Ahmad