Parlemen

Anggota Komisi VI DPR Tegaskan Empat Pilar Bangsa sebagai Landasan Pikir dan Gerak

Sel, 22 Desember 2020 | 13:30 WIB

Anggota Komisi VI DPR Tegaskan Empat Pilar Bangsa sebagai Landasan Pikir dan Gerak

Anggota Komisi VI DPR RI, Siti Mukarromah. (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, NU Online

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Siti Mukaromah mengatakan, empat pilar bangsa Indonesia (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945) sebagai landasan pikir dan gerak.


Karena itu, empat pilar penting untuk terus disampaikan kepada masyarakat. Perempuan yang akrab disapa Erma ini berharap penyampaian nilai-nilai dari berbangsa dan bernegara dalam perjalanannya tidak lagi timbul kesalahpahaman. 


"Untuk itu, perbedaan atau kebhinekaan adalah keniscayaan yang harus kita terima sebagai khazanah bangsa dan kekayaan yang menguatkan," tutur Ketua Umum Perempuan Bangsa (PB) ini saat melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di hadapan tokoh masyarakat perwakilan 27 kecamatan di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (22/12) dirilis laman resmi PKB.


Dengan demikian, lanjutnya, warga negara Indonesia harus tunduk dan patuh pada peraturan bernegara. Antara lain dengan turut berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.


“Sehingga empat nilai ini sangat penting untuk terus menerus disosialisasikan agar terpatri dalam diri dan benak masyarakat, dalam setiap sendi kehidupan,” harap Erma.


Kemudian ia juga tak lupa mengingatkan masyarakat selalu waspada karena pandemi Covid-19 belum kunjung usai. Erma meminta masyarakat untuk tetap mematuhi seluruh protokol kesehatan serta waspada terhadap bencana alam. 


“Terlebih dengan dibatasinya setiap kegiatan sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona yang menyebabkan masyarakat mati gaya,” ungkapnya.


“Saya terus mewanti-wanti masyarakat supaya jangan sampai acuh terhadap penerapan protokol kesehatan dimanapun. Wajib pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan jangan berkerumun,” katanya.


“Saya juga mohon maaf dengan kondisi saat ini yang menjadikan kita mati gaya, pertemuan dibatasi dan penerapan protokol kesehatan yang harus ketat. Tapi itu semua adalah cara untuk melawan dan mencegah penularan Covid-19,” pungkasnya.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad