Warta

Organisasi Ulama Libanon Ajak NU Bela Umat Islam dari Ketidakadilan

Sen, 14 Januari 2008 | 07:48 WIB

Jakarta, NU Online
Organisasi Ulama Islam Libanon atau Majma' al-Ulama al-Muslimin fi Lubnan, Senin (14/1) pagi, berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, untuk membicarakan beberapa hal yang mungkin bisa dikerjakan bersama kedua organisasi dalam pentas internasional.

Organisasi Islam yang lebih condong ke aliran Syiah itu mengajak NU yang beraliran Sunni untuk bisa membantu menyelesaikan beberapa persoalan penting di dunia Islam, terutama terkait Palestina dan Libanon. Para ulama Lebanon mengajak NU untuk membela umat Islam yang diperlakukan tidak adil.<>

"Kita ingin bekerjasama dengan NU. Apa yang bisa kita lakukan bersama. Kita bisa saling tolong-menolong atas dasar Islam, bukan Syiah atau Sunni, bukan Arab atau 'ajam (non Arab)," kata Ketua Organisasi Ulama Islam Libanon Syeikh Ali Hasan Kazem didampingi, Syeikh Mahir Syafiq Mizhir, ketua departemen luar negeri organisasi itu.

Rombongan dari Libanon itu diterima oleh Rais Syuriyah PBNU KH Masyhuri Naim, Wakil Sekjen PBNU H Iqbal Sullam dan H Saiful Bahri Ansori dan beberapa pengurus lembaga dan badan otonom NU.

Syeikh Ali Hasan Kazem dalam paparanya berharap umat Islam semakin mempererat persaudaraan sesama umat Islam atau ukhuwah Islamiyah. "Islam itu satu," katanya. Ukhuwah Islamiyah adalah modal untuk menentang tekanan-tekanan dari luar Islam dan melindungi umat Islam dari ketidakadilan.

Sementara itu Syeikh Mahir Syafiq Mizhir lebih banyak bercerita tentang kondisi umat Islam di Libanon. Prosentase umat Islam di sana mencapai 60 persen dari keseluruhan penduduk Libanon. Sedikitnya ada lima kelompok di sana, yakni Sunni, Syi'ah, Durus, Ismailiyah, dan Alawiyah.

Pada mulanya perseteruan beberapa kelompok Islam terutama Sunni dan Syiah sangat kentara. "Bahkan dulu sampai ada jalan khusus untuk orang Sunni dan jalan bagi orang Syiah," katanya. Namun perseteruan itu saat ini bisa dimimalisir. Salah satu peran penting dalam penyatuan umat Islam di Libanon dimainkan oleh Organisasi Ulama Islam Libanon sendiri.

Wakil Sekjen PBNU M Iqbal Sullam mengatakan, NU mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh Organisasi Ulama Islam Libanon, bahkan mendukung perjuangan kelompok bersenjata Hizbullah.

"Secara de facto Hizbullan memang menang dari Israel dan bisa menyerang balik. Kita mendukung dalam hal mereka memperjuangkan penegakan keadilan bagi umat Islam, baik secara ekonomi, sosial dan politik. dan itu sudah mereka buktikan," katanya.

Selain membincang persoalan politik dan keagamaan Libanon, PBNU dan Organisasi Ulama Islam Libanon membuka kemungkinan untuk melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan melalui tukar menukar guru dan mahasiswa. (nam)