Warta

Presiden Minta PMII Kembangkan Tradisi Ekonomi

Sen, 17 Maret 2008 | 13:12 WIB

Batam, NU Online
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dapat membangun tradisi pengembangan gerakan ekonomi. Hal itu sangat penting kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang.

Hal tersebut dikatakan Presiden Yudhoyono dalam teks pidatonya yang dibacakan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie pada pembukaan Kongres ke-16 PMII di di Sport Hall, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (17/3).<>

”Saya yakin, PMII mampu manjadi pelopor perubahan Indonesia,” kata Presiden Yudhoyono seperti disampaikan Ical—panggilan akrab Aburizal Bakrie—di hadapan ratusan kader PMII se-Indonesia yang merupakan para peserta kongres tersebut.

Selain itu, Presiden Yudhoyono juga meminta PMII terus melestarikan kerukunan bangsa Indonesia di tengah keberagaman agama, budaya dan suku. Di samping itu, kata Presiden, visi Islam rahmatan lil alamin yang dikembangkan PMII selama ini, harus terus dijaga.

“Dengan cara itu, PMII akan terus eksis (ada). PMII juga harus tetap memperjuangkan kebhinekaan,” katanya.

Pada pembukaan kongres organisasi kemahasiswaan berbasis mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) itu, hadir Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal PDT Lukman Edi, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI Ali Masykur Moesa. Tampak pula Gubernur Kepri Ismet Abdullah, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan dan Kapolda Kepri Sutarman.

Sementara, di balik kemeriahan pembukaan kongres tersebut, terdapat beberapa peserta yang belum berada di lokasi. Hingga berita ini ditulis, sebanyak 75 utusan beberapa pengurus cabang PMII, masih tertahan di Jakarta lantaran belum mendapatkan tiket ke Batam.

”Kami masih berupaya terus agar peserta kongres yang masih di Jakarta bisa segera sampai ke arena kongres. Kami sedang mencari bantuan ke TNI, semoga segera ada bantuan pesawat untuk membawa peserta ke Batam,” kata Ketua Umum Pengurus Besar PMII Hery Haryanto Azumi. (rif)