Daerah

Cara Berorganisasi Nabi Muhammad Saw adalah Mendahulukan Kepentingan Umat

Ahad, 31 Oktober 2021 | 01:00 WIB

Cara Berorganisasi Nabi Muhammad Saw adalah Mendahulukan Kepentingan Umat

Kaligrafi Nabi Muhammad Saw

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma'arif mengatakan, Nabi Muhammad saw merupakan sosok pemimpin yang sempurna. Salah satu cara berorganisasi yang dicontohkan dalam kepemimpinan Nabi Muhammad saw adalah mendahulukan kepentingan umatnya.


Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan pada acara Pengajian Rutin dan Maulid Nabi Muhammad saw yang digelar oleh Pimpinan Muslimat NU DKI Jakarta di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Sabtu (30/10/2021).


"Saya berharap khususnya kepengurusan Muslimat NU DKI Jakarta ini, kegiatan yang dilakukan harus selalu mementingkan dan mendahulukan keumatan, serta yang bersifat kemanusiaan. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi yang selalu mendahulukan urusan umat," ujar Samsul.


Misalnya, kata Kiai Samsul, melakukan aksi kemanusiaan seperti memaksimalkan pemberian bantuan kepada penyintas Covid-19, terutama anak yatim karena Covid-19. Menurut Samsul, hal itu merupakan salah satu bagian dari kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, yakni mempraktikkan contoh-contoh yang sudah dilakukan oleh Nabi.


"Selain itu, anggota Muslimat NU merupakan para perempuan yang sangat luar biasa. Ibu-ibu yang memiliki tugas ganda, di samping berperan mengurus rumah tangga, mereka juga punya tugas keumatan. Kedua peran itu harus dijaga agar terus konsisten," katanya.


Kiai Samsul melanjutkan, selain tanggung jawab mengurusi keluarganya di rumah, tugas Muslimat NU juga harus memberikan perhatian kepada umat atau jamaahnya. "Oleh karenanya, saya berharap kepada Ibu-ibu Muslimat NU yang hadir saat ini, bisa memainkan perannya dan memberikan contoh terbaik," ujarnya.


Dikatakan Kiai Samsul, Muslimat NU juga harus menjadi pembela bagi kaumnya. Ketika ada kelompok tertentu yang melakukan tindakan kekerasan kepada perempuan, maka Muslimat NU harus menjadi yang pertama untuk membela. Misalnya, misalnya menggandeng Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) untuk melakukan pendampingan hukum ketika terjadi pelecehan kepada kaum perempuan.


"Terakhir, saya memberikan apresiasi kepada Pimpinan Muslimat NU DKI Jakarta yang telah menyelenggarakan Maulid Nabi saw meski dalam situasi pandemi, tapi minimal kecintaan kita kepada Nabi saw kita tumbuhkan dan kita ajak masyarakat untuk mencintai Nabi melalui acara Maulid Nabi di semua tingkatan kepengurusan," pungkasnya.
 

Kontributor: Anty Husnawati
Editor: Kendi Setiawan