Daerah

Cara Menghilangkan Sifat Hasud

Jum, 16 Agustus 2019 | 04:00 WIB

Jombang, NU Online
Di antara beberapa sifat yang dapat merusak persaudaraan antar anak bangsa adalah sifat hasud. Menurut Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur KH M Soleh, efek negatif dari sifat hasud yaitu membuat hidup seseorang tidak tenang.
 
"Orang hasud tidak akan bisa merasa tenang dan senang. Tanpa budi pekerti yang baik seorang tidak akan mulia. Dan tidak ada yang bisa menolak takdir Allah," katanya, Kamis (15/8).
 
Pernyataan ini disampaikannya saat mengisi pengajian rutinan lailatul Ijtima Ranting NU Candimulyo di Mushala Baiturrahman, Nglundo Utara, Jombang. Hasud menurut Kiai Soleh yakni penyakit hati, iri dengki, tak suka orang lain dapat nikmat, dan ingin nikmat orang lain hilang. 
 
Ia mengatakan, hasud sangat berbahaya karena tak suka dengan kebaikan yang diperoleh orang lain. Orang yang memiliki sifat hasud tidak mengerti bahwa yang memberikan nikmat itu adalah Allah. Orang hasud sama dengan tidak puas dengan pembagian nikmat yang diberikan Allah. 
 
"Orang hasud sangat dibenci Allah karena hakikatnya yang dia protes adalah Allah," tambah Kiai Soleh.
 
Baginya, orang yang memiliki sifat hasud hidupnya di dunia akan terasa sempit. Ke mana-mana hatinya terus dihantui rasa tidak enak dan sumpek. "Orang hasud hatinya akan terus gelisah. Tidak tenang dan tidak senang, cenderung menghalalkan segala cara," ujarnya.
 
Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas KH Salman Alfarisi menceritakan, seseorang yang memiliki sifat hasud stadium akut punya sifat tidak akan rela dengan nikmat yang diperoleh saudaranya. 
 
"Akhirnya dia mengajak pembantunya naik ke atas rumah si tetangga. Di atap rumah tetangga itu, si hasud minta agar dibunuh oleh  pembantunya. Kemudian meninggalkan jenazahnya tergeletak di atap si tetangga.
 
Dia berharap, hal itu akan membuat orang-orang menyangka bahwa dia dibunuh oleh si tetangga. Sehingga si tetangga dimasukkan penjara.
 
Singkat cerita, si hasud ini kemudian benar-benar dibunuh oleh pembantunya. Kemudian si pembantu pergi. Namun tidak lama berselang, si pembantu menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya. Sehingga tujuan si hasud agar tetangganya dipenjara tidak tercapai. 
 
"Alhasud la yahsud, orang yang hasud tidak akan tercapai apa yang dia maksud," bebernya
 
Kiai Salman memberikan tips untuk terhindar dari bahaya sifat hasud. Cara tersebut yaitu ketika hendak tidur dan bangun tidur membaca surat Al-Ikhlas tiga kali, Al-Falaq satu kali dan An-Nas satu kali. Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
 
"Selain itu, agar kita tidak gampang menjadi orang hasud, para ulama mengajari kita membaca tahlil dan rotibul hadad yang di dalamnya ada Surat Al-Falaq," tutupnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz