Daerah

Imbauan untuk Tarawih di Rumah Sesuai dengan Sunah

Rab, 8 April 2020 | 07:00 WIB

Imbauan untuk Tarawih di Rumah Sesuai dengan Sunah

Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid. (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online
Saat ini pemerintah melalui Kementerian Agama dan juga ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menyampaikan imbauan agar umat Islam melaksanakan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan dan Syawal di rumah masing-masing. Hal ini menyusul kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda sampai dengan mendekati Ramadhan.
 
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid menjelaskan bahwa dalam kondisi ini, umat Islam harus menyadari betapa pentingnya menjaga keselamatan diri dan orang lain. Tidak melaksanakan Tarawih di masjid tidak berarti kehilangan keutamaan Ramadhan.
 
"Dulu zaman Rasulullah, shalat Tarawih ini dilakukan sendiri-sendiri. Nabi juga shalat tarawih di rumah. Jadi sebenarnya dengan kondisi saat ini, anjuran shalat (Tarawih) di rumah sama dengan mengikuti sunah Nabi," jelasnya kepada NU Online, Rabu (8/4).
 
Jadi kebijakan pemerintah di tengah wabah saat ini menurutnya sudah tepat. Kerumunan massa yang banyak akan menjadi 'tempat strategis' berkembangnya virus Corona. Dengan tidak shalat Tarawih di masjid bukan berarti meninggalkan masjid. "Kita meninggalkan sunah satu untuk menuju sunah yang lain," tegas Ketua Umum MUI Provinsi Lampung ini.
 
Kondisi ini juga menurutnya jangan sampai menjadikan kuantitas dan kualitas ibadah di bulan Ramadhan menurun. Justru bulan Ramadhan harus dijadikan momentum untuk berdoa kepada Allah agar musibah yang di alami di seluruh penjuru dunia ini dapat segera berlalu.
 
"Masyarakat harus menyikapi pandemi wabah virus Corona ini dengan serius, tetap tenang, jangan panik namun tetap waspada, dan tidak mudah menerima informasi terkait Covid-19 kecuali dari sumber informasi yang valid dan terpercaya, serta tidak mengirim berita-berita yang membuat masyarakat resah," anjurnya.
 
Terkait dengan zakat, Dekan Fakultas Syariah UIN ini juga mengajak umat Islam untuk memaksimalkannya dengan menunaikannya lebih cepat dari biasanya. Zakat mal yang biasanya dibayar pada bulan Ramadhan sebaiknya ditunaikan saat ini untuk membantu para fakir dan miskin.
 
"Kalau zakat fitrahnya, dibayarkan segera setelah masuk bulan Ramadhan," imbaunya.
 
Selain masalah amaliah Ramadhan dan Syawal, Kiai Khairuddin juga mengimbau agar di Lebaran kali ini, masyarakat yang merantau menunda dulu mudiknya. Hal ini demi kemaslahatan bersama dengan memutus rantai penyebaran virus Corona yang sangat cepat tersebarnya.
 
"Rindu kampung halaman adalah kepastian. Tapi virus Corona perlu dihentikan demi kemaslahatan," tandasnya.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin