Daerah

Kiai Said: Masyarakat Kampus Berperan Tanamkan Ramadhan sebagai Bulan Perjuangan

Ahad, 10 Mei 2020 | 20:00 WIB

Kiai Said: Masyarakat Kampus Berperan Tanamkan Ramadhan sebagai Bulan Perjuangan

Ketua Umum PBNU KH Aqil Siroj (Foto: Istimewa)

Semarang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan, masyarakat kampus berperan besar dalam menanamkan kesadaran kepada masyarakat bahwa bulan ramadhan adalah bulan perjuangan bukan saat untuk bermalas-malasan.

"Perjuangan dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan bukan hanya sebatas menahan diri dari tindakan menghindari  makan, minum, dan hal lain yang membatalkan puasa, akan tetapi perjuangan menjalankan berbagai kebaikan," ujarnya.
 
Hal itu disampaikan Kiai Said saat mengisi pengajian Peringatan Nuzulul Qur'an yang diselenggarakan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Ahad (10/5) malam.

Dikatakan, sejumlah momentum historis dan heroik di bulan ramadhan yang dijalankan generasi terdahulu di antaranya adalah perang badar, futuhul Makkah, Penaklukan Andaulusia oleh Thariq bin Ziyad, Proklamasi kemerdekaan RI dan sebagainya.

"Kejayaan umat Islam di medan juang itu dilaksanakan pada bulan ramadhan, para kiai NU dan pesantren memanfaatkan momentum ramadhan dengan menggelar pengajian khusus posonan," ungkapnya. 
 
Menurutnya, ini adalah sebagian contoh kongkrit yang diperankan oleh para kiai bersama santri dan masyarakat terutama yang dekat dengan kurun hidup kita, bagaimana mereka menjadikan ramadhan untuk tidak bermalas-malasan.
 
"Generasi terdahulu banyak memberikan contoh bagaimana berjihad di bulan ramadhan," kata kiai asal Cirebon, Jawa Barat itu.
 
Dia menambahkan, selain itu momentum Nuzulul Qur'an di tengah-tengah ramadhan hendaknya dapat direfleksikan warga kampus Unnes untuk memacu dan membangun  kecerdasan.
 
"Selama ini, Al-Qur'an yang terjaga kemurniannya telah melahirkan berbagai disiplin ilmu melalui ilmuwan yang cerdas yakni dengan mendalami Al-Qur'an secara sungguh-sungguh terlahir ilmu tajwid dan tilawah yang dikembangkan Imam Abu Ubaid bin Qosim, ilmu nahwu (imam sibaweh), ilmu kedokteran (Ibnu Sina) dan sebagainya," ucapnya.
 
"Namun kami ingatkan, penguasaan ilmu harus disertai dengan iman, hati istiqamah, dan keteladanan," sambungnya.
 
Rektor Unnes Prof Fathurrahman mengatakan, meski di tempat yang berjauhan, melaui pengajian virtual ini diharapkan dapat semakin merekatkan hubungan anggota keluarga  Unnes.
 
"Kami berharap momentum peringatan Nuzulul Qur'an di bulan ramadhan ini, seluruh civitas akademika Unnes bisa mendapat cahaya hidayah Allah melalui nur Al-Qur'an," pungkasnya. 
 
Agenda kegiatan ini dilaksanakan secara online yang diikuti seluruh civitas akademika Unnes , PWNU Jateng, PCNU Kota Semarang, Pengurus Ika Unnes, dan sejumlah rektor PTN.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz