Daerah

Tips Orang Tua Pilih Pesantren untuk Anaknya

Jum, 14 Juli 2023 | 10:00 WIB

Tips Orang Tua Pilih Pesantren untuk Anaknya

Salah satu pengurus Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) Center Jawa Timur (Jatim), Ustadz Fathul Qodir. (Foto: dok pribadi)

Jakarta, NU Online 
Orang tua hendaknya selektif dalam memilih pesantren untuk anak-anaknya. Tidak asal mempercayakan di pesantren tanpa memperhatikan bagaimana ajaran-ajarannya, pengasuhnya, hingga kurikulum yang diterapkan di pesantren tersebut. 


Hal ini penting, mengingat jumlah pesantren di Indonesia terus meningkat. Dan tidak semuanya dari pesantren-pesantren itu didirikan oleh kalangan yang memang berkompeten dalam bidang agama. Sehingga bila orang tua hanya asal mempercayakan anaknya di pesantren tanpa mencari tahu seluk-beluk pesantren itu, dikhawatirkan justru mendapat ilmu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan spirit agama itu sendiri.


Salah satu pengurus Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) Center Jawa Timur (Jatim), Ustadz Fathul Qodir menyampaikan beberapa hal penting yang patut diketahui orang tua sebelum menaruh anaknya di pesantren. Pertama, orang tua hendaknya mencari tahu latar belakang pimpinan atau pengasuh pesantrennya. 


“Jadi kalau kita mau memasukkan anak-anak kita atau generasi muda kita ke pesantren, yang pertama adalah lihat dulu pengasuh (atau) pimpinan pesantren tersebut itu memang seorang guru atau mursyid,” ungkapnya, sebagaimana mengutip dari NU Online Jatim,  Jumat (14/7/2023).


Kedua, orang tua perlu mengetahui 
kurikulum pendidikan yang diterapkan di pesantren. Menurutnya, kurikulum tersebut sangat menentukan bagaimana ajaran-ajaran dan sistem pengajaran yang diberlakukan di sebuah pesantren. Sekurang-kurangnya dalam kurikulum ini dapat dilihat pada aspek pengajaran kitab-kitab kuning. Karena ini sudah menjadi ciri khas tersendiri dalam pesantren. 


Dengan mengutip pernyataan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dia menyebutkan bahwa bahwa ada lima ciri khas pesantren, di antaranya adalah pengasuh, santri, dan pembelajaran kitab kuning. 


"Pesantren sebagai lembaga pendidikan memiliki karakteristik tertentu yang harus diperhatikan dalam memilihnya," terang Ustadz Fathul, sapaan akrabnya.


Ketiga, orang tua terlebih dahulu perlu memperhatikan kiprah para alumni dari sebuah pesantren yang hendak dipilih. Karena alumni satu sisi bisa diartikan sebagai cerminan dari pesantren yang sebelumnya telah membentuk prilaku dirinya. Meski tentu saja tidak menjadi faktor satu-satunya.


Ustadz Fathul menegaskan, sikap kehati-hatian orang tua dalam memilih pesantren untuk anak-anaknya sangat penting karena berdampak pada pemahaman dan prilaku yang buah hatinya. Orang tua tentu saja menaruh harapan besar agar anak-anaknya kelak menjadi generasi yang membanggakan. 


Sederhananya, ia menyarankan orang tua memilih pesantren yang memang istikamah menerapkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) untuk para santrinya. Pesantren ini setidaknya bisa diketahui dari fokus pengajarannya yang meliputi ilmu tauhid, ilmu syariat, dan ilmu tasawuf.


"Oleh karena itu, perhatian terhadap pesantren yang sesuai dengan ajaran Aswaja dianggap penting untuk melindungi pemahaman keagamaan yang benar," tegasnya.