Daerah

YLPI Nurul Jadid Sapudi, Berkhidmah Memajukan Masyarakat Kepulauan

Kam, 7 November 2019 | 03:00 WIB

YLPI Nurul Jadid Sapudi, Berkhidmah Memajukan Masyarakat Kepulauan

Ustadz Zainul Hasan, Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Nurul Jadid Desa Somber, Nonggunong, Pulau Sapudi, Sumenep, (Foto: NU Online/pribadi)

Sumenep, NU Online
Tidak banyak yang mengetahui keberadaan dan kiprah lembaga pendidikan di kawasan kepulauan. Dengan keterbatasan sumber daya alam dan manusia, demikian pula  sarana dan prasarana yang kurang mendukung, sejumlah kalangan tetap semangat menjawab kebutuhan pendidikan warga sekitar.
 
Hal tersebut sebagaimana dilakukan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Nurul Jadid yang berada di Desa Somber Kecamatan Nonggunong, Pulau Sapudi, Sumenep, Jawa Timur. Lembaga yang berdiri sejak 1973 tersebut baru diaktenotariskan tahun 2001 dan  dan diperbaharui 2016 lalu. 
 
Sama seperti lembaga pendidikan lainnya, keberadaan yayasan ini memiliki visi bagi terwujudnya masyarakat Aswaja an-Nahdliyah yang mandiri, sejahtera dan berkeadilan. 
 
“Karenanya, misi yang dapat dilakukan adalah mengembangkan fungsi sosial keagamaan ala Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” kata Ustadz Zainul Hasan, Kamis (7/11).
 
Pria yang diamanahi sebagai Ketua Yayasan di YLPI tersebut menjelaskan bahwa sebagai lembaga pendidikan, keagamaan dan pengembangan masyarakat, yayasan ini memiliki tujuan. 
 
“Yakni meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dan keterampilan yang bersifat inovatif,” kata ustadz yang juga Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep tersebut.
 
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi tersebut, YLPI Nurul Jadid mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak yang sevisi, baik pemerintah, Ormas, perguruan tinggi, pondok pesantren. 
 
“Termasuk menngandeng sejumlah  Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM, perusahaan, maupun perorangan yang memiliki kepedulian terhadap upaya pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
 
Hingga kini, yayasan telah memiliki sejumlah lembaga pendidikan formal, non formal hingga informal. Yaitu Kelompok Bermain (KB) Nurul Jadid, Taman Kanak-Kanak (TK) Nurul Jadid, Bina Keluarga Balita (BKB) Percontohan Sumber Indah, Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Nurul Jadid, serta Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Nurul Jadid.
 
Tidak semata lembaga di atas, yang dilalukan yakni mengembangkan kapasitas lembaga pendidikan dengan berbagai program. 
 
“Dari mulai lokakarya perencanaan program, pelatihan metodologi pengajaran, managemen dan administrasi, peningkatan kesejahteraan guru dan siswa, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, hingga study banding,” ungkap pria yang pernah mengenyam pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
 
 
Melayani Masyarakat
Sebagai bukti kepedulian kepada wawasan keagamaan dan kemasyarakatan, yayasan juga menyelenggarakan sejumlah perkumpulan atau jamiyah. “Dari jamiyah khatmil Qur’an setiap Sabtu malam, kegiatan bulanan jamiyah manaqib, setiap pekan dengan beranda An-Nisa, juga Ikatan Wali Santri dan Alumni Nurul Jadid atau IKWANU.
 
“Kami juga mendirikan Pusat Pengembangan Masyarakat (P2M) Nurul Jadid, dirasah Aswaja An-Nahdliyah, pelatihan tenaga pendamping masyarakat hingga 
peringatan hari besar Islam dan nasional,” ungkapnya. 
 
Peningkatan keterampilan kepada santri dan masyarakat juga menjadi perhatian yayasan. Hal tersebut dibuktikan dengan diselenggarakannya kursus komputer, Bahasa Arab dan Inggris, latihan tata boga dan kerajinan tangan, hingga magang.
 
“Sedangkan sebagai sarana peningkatan kesadaran politik masyarakat, kami juga melakukan sejumlah kegiatan darimulai pendidikan politik kewarganegaraan,” jelasnya.
Termasuk di dalamnya adalah sosialisasi perundang-undangan, dan juga dialog masyarakat dengan pemerintah serta wakil rakyat, lanjutnya. 
 
Perhatian juga diberikan kepada pelayanan kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup. 
 
“Seperti penekanan kepada masyarakat akan pentingnya kesadaran tentang pentingnya hidup sehat, serta kemampuan di dalam pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup,” ungkap dia.
 
Karena itu, sejumlah pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan dengan penyuluhan kesehatan swadaya, khitanan massal, hingga pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS.
 
Pada saat yang sama juga dilakukan pengembangan pengobatan tradisional lewat sosialisasi dan budi daya tanaman obat keluarga atau Toga serta latihan pijit akupresure.
 
“Juga pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna juga dilakukan dengan melakukan sosialisasi SODIS, Tungku Sehat dan Hemat Energi (TSHE), penampungan air limbah, penyaringan air dengan bak, pengumpil jagung, dan sejenisnya,” katanya.
 
Pihak yayasan juga melakukan kampanye lingkungan hidup dan kesehatan dengan kegiatan lokakarya keanekaragaman hayati, pembuatan stiker, brosur, pamflet dan lain sebagainya.
 
“Juga lewat program penghijauan lewat pendampingan kelompok Jati Pusaka serta budi daya tanaman produktif,” jelas Ustadz Zainul.
 
Peningkatan ekonomi masyarakat turut menjadi perhatian yayasan. Karenanya sejumlah terobosan dilakukan dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola usaha yang berdampak ekonomis dan berwawasan lingkungan.
 
“Karenanya kami menyelenggarakan pengembangan sarana dan prasarana home industri seperti produk kripik sukun, gadung dan lamtoro, juga pengembangan kerajinan bambu,” ungkapnya. 
 
Di kepulauan ini juga dikembangkan sejumlah peternakan. 
 
“Dari mulai ternak ayam, sapi dan kambing melalui pendekatan kelompok,” tandasnya.
 
Termasuk yayasan sendiri mengembangkan usaha Nurul Jadid Printing dengan jasa foto copy, percetakan, serta rental komputer.
 
Demikianlah sejumlah ikhtiar yang dilakukan yayasan ini dalam mengembangkan sumber daya manusia di kawasan kepulauan. Tidak semata bangga dengan mengembangkan keterampilan dan daya saing sumber daya manusia di internal yayasan. Juga yang tidak dilupakan yakni memberikan khidmat terbaik bagi warga sekitar. 

Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR