Internasional

AS Mendadak Desak Gencatan Senjata di Palestina, Pengamat: Kemungkinan Ada Maksud Lain

Rab, 6 Maret 2024 | 18:00 WIB

AS Mendadak Desak Gencatan Senjata di Palestina, Pengamat: Kemungkinan Ada Maksud Lain

Ilustrasi Israel-Palaestina. (Foto: freepik)

Jakarta, NU Online

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Nasional, Harry Darmawan, mengungkapkan ketidakpastian terkait desakan gencatan senjata dari Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris yang dicanangkan berlangsung selama enam pekan.


Harry mempertanyakan alasan di balik periode enam pekan yang diusulkan. Ia menilai, bahwa hal ini mungkin mengindikasikan motif yang lebih kompleks dari AS dan sekutunya dalam menangani konflik antara Israel dan Palestina.


"Kenapa misalnya tidak satu bulan, dua bulan, tiga bulan? Dasar enam pekan ini kemudian dapat kita lihat bahwa ini kemungkinan ada maksud lain dari Amerika Serikat dan sekutunya untuk bisa membawa konflik antara Israel dan Palestina ini sesuai dengan koridor yang mereka inginkan," ujar Harry kepada NU Online, Senin (5/3/2024).


Meskipun demikian, Harry juga menyoroti pentingnya melihat perspektif Palestina dalam menghadapi desakan tersebut. 


"Tapi apakah itu (gencatan senjata enam pekan) yang diinginkan oleh Palestina? Itu kan belum tentu," katanya.


Menurut Harry, penyelesaian konflik Israel-Palestina bukanlah semata-mata masalah kemanusiaan. Ia menggarisbawahi pentingnya mengejar solusi yang berbasis pada hukum internasional sebagai langkah yang lebih efektif daripada gencatan senjata sementara.


Dalam penyelesaian konflik ini, harus ada pertimbangan langkah-langkah yang berbasis pada hukum internasional. Solusi-solusi sementara seperti gencatan senjata mungkin tidak cukup efektif, karena risiko bahwa Israel dapat memperkuat perlengkapan militernya selama periode tersebut.


“Penyelesaian secara hukum Internasional itu lebih efektif dibandingkan misalnya solusi-solusi sementara seperti gencatan senjata dan lain-lain, karena setelah gencatan senjata jangan-jangan Israel kemudian perlengkapan militernya menjadi lebih lengkap, amunisi pelurunya menjadi lebih banyak, hingga akhirnya bisa menyerang lebih dalam lagi,” paparnya.


Harry juga menyoroti potensi eskalasi konflik yang lebih luas dan tragis, terutama dalam konteks bulan Ramadhan. 


"Jika Israel tetap menyerang Palestina selama bulan Ramadhan, ini dapat memicu konsekuensi yang lebih serius dan tragis, karena dapat menyerang simbol-simbol keagamaan," jelasnya.


Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, Palestina.


“Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, harus ada gencatan senjata segera setidaknya selama enam minggu ke depan, dan itulah yang saat ini sedang dibahas,” kata Harris dalam pidatonya memperingati The 59th Anniversary of Bloody Sunday di Selma, Alabama pada Ahad (3/3/2024) waktu setempat.


“Ini akan membuat para sandera keluar dan mendapat banyak bantuan,” tuturnya.


Ia juga mengeluarkan teguran yang jarang terjadi terhadap Israel. Harris menambahkan, Israel harus berbuat lebih banyak untuk memungkinkan pengiriman bantuan, termasuk membuka penyeberangan perbatasan baru dan berkomitmen untuk tidak menerapkan pembatasan yang tidak perlu.


“Masyarakat di Gaza kelaparan. Kondisinya amat tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak,” kata Harris
 

“Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan,” tambahnya.


Harris juga menantang Hamas untuk menerima persyaratan perjanjian gencatan senjata yang menurut para pejabat AS telah diterima secara luas oleh Israel.


“Hamas harus menyetujui kesepakatan itu. Mari kita lakukan gencatan senjata. Mari kita satukan kembali para sandera dengan keluarga mereka. Dan mari kita berikan bantuan segera kepada masyarakat Gaza,” jabarnya.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.