Nasional

Dubes Amerika Serikat Kunjungi PBNU Bahas Kerja Sama Internasional

Sel, 1 Maret 2022 | 19:00 WIB

Dubes Amerika Serikat Kunjungi PBNU Bahas Kerja Sama Internasional

Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y Kim, berkunjung ke Kantor PBNU. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online 
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y Kim berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (1/3/2022). Dalam kunjungan tersebut, Dubes Kim disambut langsung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).


Dalam lawatannya, Dubes Kim menyampaikan maksudnya kepada Ketum PBNU terkait kerja sama antara kedua belah pihak, terutama mengenai pencarian solusi dari isu-isu internasional yang sedang terjadi saat ini.


“Siang ini kita mendapat kunjungan dari yang mulia Duta Besar Amerika Sung Y Kim mendiskusikan banyak hal terkait isu internasional dan kerja sama NU dengan berbagai lembaga di Amerika Serikat karena kita semua punya keyakinan yang sama terkait dinamika internasional yang berkembang dewasa ini,” kata Gus Yahya dalam Konferensi Pers usai pertemuan di Lantai 2, Gedung PBNU.
 

 

Selanjutnya, Dubes Kim menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan Gus Yahya. Ia juga memberikan apresiasi kepada Gus Yahya atas terpilihnya sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmah 2022-2027.


“Saya merasa terhormat dengan sambutan atas kedatangan kami siang ini dan mengucapkan selamat kepada KH Yahya yang telah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU,” kata Dubes Kim.


“Saya berterima kasih kepada KH Yahya yang telah bekerjasama dengan Amerika Serikat untuk mempromosikan Islam moderat dan toleran,” imbuhnya.


Pada kesempatan itu, Gus Yahya menegaskan bahwa NU akan terus berkontribusi untuk mencari solusi dari masalah-masalah internasional yang ada. Ia juga mengakui bahwa Amerika Serikat memiliki kekuatan dan peran penting dalam persoalan ini.


“NU ingin menyumbangkan upaya-upaya untuk mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah internasional yang ada, dan Amerika Serikat merupakan aktor internasional yang paling utama dalam hal ini,” kata pria kelahiran 1966 itu.


“Tidak ada masalah dunia saat ini yang bisa diselesaikan tanpa keterlibatan Amerika. NU jelas sangat berkepentingan untuk bisa membuat hubungan dan bekerjasama dengan Amerika,” sambung Gus Yahya.


“Semoga hubungan dengan yang mulia Dubes Kim bisa terus berlanjut dengan kerjasama-kerjasama yang lebih erat antara Nahdlatul Ulama dengan Amerika Serikat,” harap pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu.


Wujudkan perdamaian dunia
Sebelumnya diinformasikan bahwa saat masih menjadi Katim ‘Aam PBNU, Gus Yahya sempat berkunjung ke Amerika pada Juli tahun lalu. Kunjungannya itu merupakan bentuk keterlibatan NU dalam mewujudkan perdamaian dunia.


Salah satu agenda lawatan Gus Yahya saat itu adalah menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bersama Komunitas Masjid Muhammad atau dikenal juga sebagai The Nation’s Mosque, yaitu komunitas Muslim Afro-Amerika yang nenek-moyang mereka diperbudak di Amerika sekian abad yang lalu.


Konferensi tersebut bertajuk Building a Global Alliance Founded Upon Shared Civilizational Values’ (Membangun Aliansi Global Berdasarkan Nilai-nilai Keadaban Bersama).


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Musthofa Asrori