Internasional

Kisahkan Pengalaman Berislam di Amerika, Fauziah Fakhrunnisa Rochman: Saya Tidak Pernah Merasa Sendiri

Kam, 27 Oktober 2022 | 16:00 WIB

Kisahkan Pengalaman Berislam di Amerika, Fauziah Fakhrunnisa Rochman: Saya Tidak Pernah Merasa Sendiri

Fauziah Fakhrunnisa Rochman bersama suaminya saat di Benua Amerika. (Foto: dokumen pribadi).

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat-Kanada, Fauziah Fakhrunnisa Rochman, membagikan kisah berislamnya selama belasan tahun menetap di Amerika.


Sebagai seorang Muslimah di benua Amerika, perempuan yang karib disapa Fauziah itu mengaku nyaris tidak pernah mendapatkan perilaku berbeda atau bahkan diskriminasi selama tinggal di New Heaven, Amerika Serikat maupun Calgary, Kanada. 


“Sebagai seorang Muslim, saya tidak pernah merasa ‘sendiri’ maupun ‘terabaikan’ selama berkuliah. Yale University memberikan semua yang dibutuhkan sebagai seorang Muslim di Amerika,” terang Fauziah kepada NU Online, Kamis (27/10/2022).


Pada saat kuliah di Yale University, misalnya. Fauziah mengisahkan bahwa jumlah mahasiswa internasional sangat sedikit. 


“Meski begitu, keberagaman (diversity) di Yale sangat dihargai dan difasilitasi. Satu contoh mencolok adalah saat diselenggarakan aktivitas keagamaan,” katanya. 


Ia melanjutkan, terdapat tujuh agama dan kepercayaan yang diakomodir oleh Yale bagi para mahasiswa: Bahá’i, Buddha, Kristen, Hindu, Islam, Yudaisme, dan Universalisme Unitarian. Melalui Chaplain Office ataupun Kantor Urusan Agama di Yale, berbagai kegiatan keagamaan tersebut dapat difasilitasi.


Setiap hari Jumat, lanjut dia, selalu diadakan sholat Jumat di musala kampus, lengkap dengan makan siang dan menu halal bagi mahasiswa Muslim usai shalat.


Pada bulan Ramadhan, Fauziah mengatakan bahwa Yale University menggelar acara sahur dan buka bersama gratis bagi semua mahasiswa. Tak ketinggalan pula sholat tarawih dan sholat malam berjamaah, renungan Ramadhan, serta berbagai kelas kajian Islam lainnya.


Selain itu, Fauziah menyebut diselenggarakan juga acara Ramadhan Banquet untuk memperingati malam Nuzulul Quran, atau hari ke-15 bulan Ramadhan, yang merupakan acara pertemuan makan malam yang mewah dan terbesar di Yale. 


“Sudah menjadi tradisi Yale untuk mengundang satu orang pembicara Muslim setiap tahunnya untuk memeriahkan acara Ramadhan Banquet tersebut,” ucapnya.


Acara yang terbuka bagi seluruh mahasiswa itu, terangnya, merupakan salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh mahasiswa Yale. Sedangkan untuk hari besar Islam, Yale bekerja sama dengan komunitas Islam di kota New Haven untuk mengakomodir sholat Idul Fitri dan Idul Adha berjamaah dengan warga Muslim di New Haven dan sekitarnya.


Pada mulanya, Fauziah terbang ke Negeri Pam Sam itu untuk melanjutkan studi magister dan doktoralnya di dua universitas berbeda. 


Pada 2008-2010, Fauziah melanjutkan pendidikan S2 program studi Ilmu Lingkungan di Yale University, New Heaven, Amerika Serikat, dengan fokus pengelolaan limbah di Indonesia. Kemudian di tahun 2011, Fauziah melanjutkan program doktoral Biologi Lingkungan di University of Calgary, Alberta, Kanada. Riset doktoral Fauziah adalah studi mengenai reklamasi dan rehabilitasi pasca kegiatan pengolahan minyak dan gas bumi.


Usai menyelesaikan pendidikannya, Fauziah kini menjadi seorang penasehat kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan hidup di sektor energi dan pertambangan yang berbasis di Calgary, Alberta, Kanada.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syakir NF