Internasional

Iran Rudal Markas Militer AS di Irak dan Ancam Serang Israel

Rab, 8 Januari 2020 | 14:30 WIB

Iran Rudal Markas Militer AS di Irak dan Ancam Serang Israel

Masyarakat Iran berkumpul selama proses pemakaman Jenderal Qasem Soleimani di Kerman, Iran, Selasa (7/1). (Foto: Atta Kenare/AFP via Getty Images)

Teheran, NU Online
Iran menyerang dua basis militer Amerika Serikat (AS) di Irak, Al-Asad dan Erbil, dengan puluhan rudal balistik pada Rabu (8/1) dini hari waktu setempat. Operasi itu merupakan respons atas meninggalnya Komandan Pasukan Quds, Jenderal Qasem Soleimani dalam serangan AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1) lalu. 

Dilaporkan bahwa serangan itu terjadi dalam tiga gelombang tepat lepas tengah malam waktu setempat. Serangan tersebut menyasar 20 titik di pangkalan AS serta menghancurkan helikopter dan pesawat nirawak. Tidak hanya itu, seperti diberitakan Mehrnews, Iran juga mengklaim bahwa serangannya itu telah menewaskan 80 tentara AS dan 200 lainnya terluka.  

Sementara Presiden AS, Donald Trump, mengatakan bahwa tentara AS di Irak dalam kondisi aman dan baik-baik saja. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pendataan terkait dengan kerusakan dan korban.

“Semua baik-baik saja. Kami sekarang sedang menghitung kerusakan dan korban. Sejauh ini semua baik. Kami memiliki tentara terkuat dan terlengkap di dunia sejauh ini. Saya akan memberikan pernyataan pada esok pagi," tulis Trump di akun Twitter-nya.

Al-Asad berlokasi di Provinsi Anbar, barat Irak. AS mengambil alih operasional Al-Asad sejak 2014 lalu. Basis yang dikenal dengan ‘Camp Cupcake’ selama perang dingin tersebut merupakan pangkalan terbesar kedua milik AS untuk angkatan darat, laut, dan udara. 
 
Sementara basis militer Erbil berada di utara Irak. Pangkalan ini menampung delapan helikopter jenis CH-47 Chinook. Sejak Oktober 2019, pasukan komando Delta Force untuk operasi Suriah ditempatkan di sini.

Peringatan Iran

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan peringatan kepada AS. Katanya, “jika kalian memukul, kalian akan dipukul balik.” Menurutnya, AS telah menyakiti Iran. Namun dia menegaskan bahwa pembalasan bisa berkali-kali lebih sakit. 

“Saya pernah mengatakan (di masa pemerintahan Barrack Obama), jika kalian memukul, kalian akan dipukul balik,” katanya dalam sebuah video tanpa tanggal yang dirilis Fars, seperti diberitakan CNN, Rabu (8/1).
 
Sementara perihal serangan ke markas militer AS, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyebut bahwa Negeri Mullah tersebut telah melakukan langkah pertahanan diri yang proporsional.
 
Menurutnya, dasar Iran melakukan operasi serangan balasan tersebut adalah Artikel 51 Piagam PBB. Apa yang dilakukan Iran tersebut merupakan respons atas serangan pengecut yang menargetkan warganya.

“Kami tidak terjadinya eskalasi yang berbuah perang. Tetapi, kami akan mempertahankan diri kami dari segala agresi,” kata Zarif melalui akun Twitter-nya.

Penasihat Presiden Iran Hassan Rouhani, Hessameddin Ashena, mengatakan bakal terjadi perang di Timur Tengah jika AS melakukan serangan balasan. “Arab Saudi, bagaimana pun, bisa mengambil langkah berbeda. Mereka bisa memilih mengambil langkah damai," katanya diberitakan Aljazeera.

Hal senada disampaikan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri. Dia menegaskan bahwa Iran bakal melakukan balasan lebih kuat dan dahsyat manakala AS membalas.
 
Diberitakan IRNA, seperti dilansir CNN, Baqeri menyebut bahwa serangan Iran ke markas militer AS di Irak itu merupakan sebagian kecil dari kekuatan yang dimiliki negerinya.

Ancam serang Israel

Iran memperingatkan AS bakal menyerang sekutunya di Timur Tengah jika serangan mereka ke Al-Asad dibalas. Seperti diberitakan CNN, dalam kanal Telegramnya Iran menargetkan Dubai, Uni Emirat Arab, dan Kota Haifa, Israel.  

Iran menyerukan agar AS menarik tentara mereka di Timur Tengah. Tidak lain, itu untuk menghindari agar tidak jatuh korban lebih banyak lagi.

Menanggapi ancaman Iran, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya akan membalas siapa saja yang menyerang negaranya. Dia menuduh Iran mengarahkan kampanyenya untuk menghancurkan Israel.

“Siapa saja yang mencoba menyerang kami akan mendapatkan pukulan terdahsyat,” kata Netanyahu, diberitakan Reuters, Rabu (8/1).

Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad