Jakarta, NU Online
Protes dan kerusuhan berlanjut di seluruh Pakistan sehari setelah mantan Perdana Menteri Imran Khan digiring oleh satuan paramiliter di kawasan kantor Pengadilan Tinggi Islambad saat memenuhi panggilan pemeriksaan pasca beberapa kali mangkir, Selasa (9/5/2023).
Hal tersebut memicu kemarahan dari simpatisan Pakistan Tehreek-e Insaf (PTI), partai Imran Khan, di seluruh provinsi. Para simpatisan melakukan aksi demonstrasi menuntut pembebasan Imran Khan dengan turun ke jalan raya dan bertindak secara anarkis.
Dilansir media lokal Dawn News, kericuhan memicu pembakaran kantor radio nasional Pakistan di kota Peshawar.
Sementara itu di Karachi, beberapa mobil lapis baja milik kepolisian dan bus angkutan umum menjadi sasaran amarah para simpatisan. Bentrokan antara simpatisan Imran Khan dan aparat kepolisian pecah di kawasan Srinagar Highway sektor H-11, Islamabad yang hanya berjarak 1 kilometer dari asrama kampus mahasiswa Indonesia.
Kawasan tersebut menjadi titik konsentrasi massa lantaran kantor polisi setempat yang menjadi tempat penahanan sementara Imran Khan.
Aparat kepolisian setempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, namun kericuhan tetap berlanjut hingga larut malam. Hal tersebut mengakibatkan udara dalam radius 1 kilometer dari titik kericuhan tercemar gas air mata.
Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan Tata Auniyrahman mengatakan bahwa kondisi tersebut mengakibatkan sejumlah warga NU atau nahdliyin di Pakistan yang mayoritas datang untuk melanjutkan studi mengalami gangguan.
Sejak Selasa (9/5/2023), beberapa akses jalan ditutup oleh kepolisian mengingat adanya kerusuhan, menyulitkan para nahdliyin yang hendak menghadiri kajian-kajian. Kampus IIUI per Kamis (11/5/2023) bahkan ditutup untuk sementara waktu, hal tersebut sangat merugikan mengingat ujian akhir hanya tinggal beberapa hari.
Kendati demikian, Tata menjelaskan bahwa sejauh para nahdliyin masih dalam keadaan aman. "Alhamdulillah, para bahdliyin di sini dalam keadaan sehat dan aman,” papar Tata dalam keterangannya, diterima NU Online, Jumat (12/5/2023).
Ia juga mengimbau para nahdliyyin di Pakistan agar sebisa mungkin meminimalisasi mobilitas di publik sementara waktu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Warga nahdliyin di Pakistan juga menggelar istighatsah bersama sebagai bentuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT.
“Kami memohon doa kepada para kiai dan guru kami di Indonesia agar senantiasa diberikan keselamatan oleh Allah di tengah situasi yang sedang tidak baik ini,” terangnya.
Untuk diketahui, Wakil Ketua PTI Shah Mahmood Qureshi dan Sekretaris Jenderal PTI Asad Umar menyusul ditangkap oleh pemerintah pada Rabu (10/5/2023) atau sehari setelah penangkapan Imran Khan.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
3
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
4
GP Ansor Jatim Ingin Berangkatkan Umrah Bapak Penjual Es Teh yang Viral dalam Pengajian Gus Miftah
5
Gus Miftah Sambangi Kediaman Bapak Penjual Es Teh untuk Minta Maaf
6
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
Terkini
Lihat Semua