Nasional

Dubes Pakistan Kunjungi PBNU Bahas Perdamaian Dunia Islam

Sel, 8 Maret 2022 | 15:45 WIB

Dubes Pakistan Kunjungi PBNU Bahas Perdamaian Dunia Islam

Duta Besar Pakistan untuk Indonesia H.E Muhammad Hassan dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online/Abror).

Jakarta, NU Online  

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia H.E Muhammad Hassan di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2022). Dalam kunjungan tersebut, Gus Yahya didampingi oleh Waki Ketum PBNU KH Zulfa Mustofa dan Katib ‘Aam PBNU KH Said Asrori.

 

Pada konferensi pers usai pertemuan di Lantai 2, Gedung PBNU, Gus Yahya menyampaikan bahwa Pakistan merupakan negara yang secara geografis berada di tengah negara-negara yang membawa banyak masalah. Sebab itu, lanjut Gus Yahya, Nahdlatul Ulama siap untuk mencari solusi dari masalah yang ada, terutama yang berkaitan dengan isu keagamaan.

 

“Dari sisi keagamaan, kami (Nahdlatul Ulama) akan selalu siap berkontribusi untuk Pakistan di dalam upaya-upaya tersebut,” kata Gus Yahya.

 

Lebih lanjut, Gus Yahya menjelaskan bahwa kondisi yang dialami Pakistan sekarang ini seharusnya juga menjadi kesadaran dan perhatian bagi Indonesia untuk turut membantu mencari solusi dari permasalahan-permasalahan negara tersebut.

 

“Seharusnya Indonesia juga punya peluang dan potensi untuk membantu menemukan suatu arah menuju solusi dari berbagai masalah yang sedang berlangsung,” ucap pria kelahiran 1966 itu.

 

Lebih lanjut, Gus Yahya memaparkan, tuntutan bagi Nahdlatul Ulama untuk membantu Pakistan itu menjadi lebih besar karena selain Indonesia memiliki hubungan erat dengan Pakistan dalam lintas sejarah, komunitas muslim di sana juga memiliki tradisi yang sangat mirip dengan warga nahdliyin.

 

“Pakistan dan Indonesia memiliki hubungan dekat yang panjang, masyarakat muslim di Pakistan memiliki warisan tradisi yang mirip dengan tradisi yang diwarisi oleh Nahdlatul Ulama di sini,” ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu.

 

Gus Yahya berharap, NU dan Pakistan, terutama dengan Muslim di sana, bisa menjalin hubungan yang erat dan mampu menciptakan upaya-upaya untuk perdamaian di dunia.

 

“Apabila NU bisa terhubung secara lebih erat dengan umat Islam di Pakistan diharapkan bisa menciptakan dinamika yang sangat positif untuk menyumbang upaya bagi pemecahan terkait berbagai masalah dunia Islam,” harap Gus Yahya.

 

“Pertemuan hari ini sangat penting sebagai permulaan hubungan yang erat dan hubungan yang akan terus berlangsung antara NU dan Kedutaan Pakistan serta umat Islam di Pakistan. Kantor PBNU selau terbuka untuk Pakistan,” pungkas Gus Yahya.

 

Sementara, Dubes Hassan sangat berterima kasih kepada Ketum PBNU atas dukungan dan keramahannya tersebut. “Saya sangat senang mendengar Nahdlatul Ulama akan selalu terbuka untuk kami (Pakistan),” katanya.

 

Selanjutnya, Dubes Hassan juga memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada NU karena selama ini terus menyuarakan nilai-nilai moderasi dalam beragama.

 

“Kami sangat mengapresiasi kepada Nahdlatul Ulama karena selama ini selalu menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama,” ucap Dubes Hassan.

 

Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Aiz Luthfi