Internasional

Ulama NU Kunjungi Pusat Al-Qur’an di Malaysia

Kam, 27 Februari 2020 | 14:45 WIB

Ulama NU Kunjungi Pusat Al-Qur’an di Malaysia

Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan rombongan saat melakukan kunjungan ke lembaga Nasyrul Qur’an, pusat percetakan Al-Qur’an di Putra Jaya, Malaysia. (Foto: NU Online/Rozali)

Putra Jaya, NU Online
Rais ‘Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar bersama sejumlah Kiai Khos dan para Habaib melakukan kunjungan ke lembaga Nasyrul Qur’an, pusat percetakan Al-Qur’an di Putra Jaya, Malaysia.
 
Di antara para kiai yang hadir dalam kunjungan tersebut adalah KH Afifuddin Muhajir, pesantren Sukorejo, para kiai dari pondok pesantren Langitan, Jombang dan lain-lain.  

Di sela-sela kunjungan ini, KH Afifuddin Muhajir tak sungkan memuji kehebatan pengelola yayasan yang telah berhasil melakukan penelitian hingga pencetakan Al-Qur’an dengan khot Malaysia. 

“Bahwa Al-Qur’an itu indah karena mengandung ajaran yang indah, baik ajaran syariat, ajaran aqidah dan ajaran akhlaq. Ia diturunkan oleh Yang Maha Indah, diterima oleh seorang Nabi yang sangat Indah. Keindahan itu akan sangat indah manakala ditulis oleh tulisan yang sangat indah,” ujar KH Afifuddin kepada NU Online di Malaysia, Rabu (26/2).

Kiai Afifuddin mengatakan bahwa, salah satu pekerjaan terbaik bagi umat Islam adalah mengembangkan ajaran Islam, salah satunya, dengan mengekspolarasi keindahan Islam sebagaimana yang dilakukan oleh yayasan yang telah berusia 30 tahun ini. 

“Yang patut kita malu, kita sesungguhnya lebih besar tapi nampak dalam urusan Al-Qur’an lebih kecil. Kita yang begitu besar belum punya hal yang seperti ini. Muslimin kita begitu besar jumlahnya, tapi ternyata tidak memiliki sesuatu yang seharusnya besar, seperti Yayasan Restu ini,” ujarnya.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ijtima Pra-Muktamar Ulama Syafi’i-Asyari Nusantara di Malaysia sejak Rabu hingga Jumat 26-28 Februari 2020. 
 
Puncaknya kegiatan ini melibatkan puluhan ulama dan ratusan umat muslimin di Malaka dalam acara Haul Siti Khadijah di hotel Mudzaffar, Malaka.

Pewarta: Ahmad Rozali
Editor: Fathoni Ahmad