Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Niat puasa Ramadhan merupakan sebuah amalan yang sangat penting bagi umat Islam. Sebelum berpuasa, ada baiknya kita mengetahui bacaan niat puasa serta waktu yang tepat untuk membacanya.
Berikut 6 lafal niat puasa sehari-hari selama bulan Ramadhan, dilansir dari artikel āIni Lafal Niat Puasa Ramadhanā:
Pertama:
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł ŲŗŁŲÆŁ Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ±ŁŲ¶Ł Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų±ŁŁ ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ ŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
Nawaitu shauma ghadin āan adÄāi fardhi syahri RamadhÄna hÄdzihis sanati lillÄhi taāÄlÄ
Artinya, āAku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taāala,ā.
Kata āRamadhanaā dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jar-nya. Sedangkan kata āsanatiā diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.
Redaksi ini merujuk pada KitabĀ Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu.
Kedua:
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł ŲŗŁŲÆŁ Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ±ŁŲ¶Ł Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų±ŁŁ ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ ŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
Nawaitu shauma ghadin āan adÄāi fardhi syahri RamadhÄna hÄdzihis sanata lillÄhi taāÄlÄ
Artinya, āAku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taāala,ā
Kata āRamadhanaā dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jar-nya. Sedangkan kata āsanataā diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas ke-zharaf-annya.
Lafal niat ini dinukil dari KitabĀ Asnal Mathalib.
Ketiga:
ā ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł ŲŗŁŲÆŁ Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ±ŁŲ¶Ł Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų±ŁŁ ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ ŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
Nawaitu shauma ghadin āan adÄāi fardhi syahri RamadhÄni hÄdzihis sanati lillÄhi taāÄlÄ
Artinya, āAku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taāala.ā
Kata āRamadhaniā dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jar-nya. Sedangkan kata āsanatiā diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jar atas badal kata āhÄdzihiā yang menjadiĀ mudhaf ilaihiĀ dari āRamadhaniā. Ā
Redaksi ini ikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam.
Keempat:
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł Ų±ŁŁ ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ
Nawaitu shauma RamadhÄna
Artinya, āAku berniat puasa bulan Ramadhan,ā
Kelima:
Ā
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł ŲŗŁŲÆŁ Ł ŁŁŁ/Ų¹ŁŁŁĀ Ų±ŁŁ ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ
Nawaitu shauma ghadin min/'an RamadhÄna
Artinya, āAku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan,ā
Lafal niat puasa Ramadhan nomor 4 dan 5 dikutip dari Kitab Iāanatut Thalibin.
Keenam:
Ā
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŲŗŁŲÆŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ¶Ł Ų±ŁŁ ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ
Nawaitu shaumal ghadi min hÄdzihis sanati āan fardhi RamadhÄna
Artinya, āAku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan,ā.
Perbedaan redaksi pelafalan ini tidak mengubah substansi lafal niat puasa Ramadhan. Sama dengan lafal niat puasa Ramadhan nomor 2, lafal niat ini dinukil dari KitabĀ Asnal Mathalib.
Waktu untuk membaca niat puasa Ramadhan
Ā
Adapun waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadhan agar sah, yaitu dikerjakan di malam hari.
Keabsahan membaca niat puasa Ramadhan di malam hari ini merujuk pada Mazhab Syafiāi. Demikian diterangkan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqnaā-nya sebagai berikut, dikutip dari artikel Hukum Puasa Ramadhan dengan Niat di Siang Hari.
āŁŁŲ“ŲŖŲ±Ų· ŁŁŲ±Ų¶ Ų§ŁŲµŁŁ
Ł
Ł Ų±Ł
Ų¶Ų§Ł Ų£Ł ŲŗŁŲ±Ł ŁŁŲ¶Ų§Ų” Ų£Ł ŁŲ°Ų± Ų§ŁŲŖŲØŁŁŲŖ ŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§Ų¹ Ų§ŁŁŁŲ© ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
: Ł
Ł ŁŁ
ŁŲØŁŲŖ Ų§ŁŁŁŲ© ŁŲØŁ Ų§ŁŁŲ¬Ų± ŁŁŲ§ ŲµŁŲ§Ł
ŁŁ. ŁŁŲ§ ŲØŲÆ Ł
Ł Ų§ŁŲŖŲØŁŁŲŖ ŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲøŲ§ŁŲ± Ų§ŁŲ®ŲØŲ±.
Artinya, āDisyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, āSiapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.ā Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,ā demikian ditulis Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Hasyiyatul Iqnaā, Juz II.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Ketum PBNU: NU Berdiri untuk Bangun Peradaban melalui Pendidikan dan Keluarga
2
Harlah Ke-102, PBNU Luncurkan Logo Kongres Pendidikan NU, Unduh di Sini
3
Badan Gizi Butuh Tambahan 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima MBG
4
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
5
LP Ma'arif NU Gelar Workshop Jelang Kongres Pendidikan NU 2025
6
Banjir Bandang Melanda Cirebon, Rendam Ratusan Rumah dan Menghanyutkan MobilĀ
Terkini
Lihat Semua