Nasional

Alissa Wahid Semangati Festival Permainan Rakyat di Pasuruan

Ahad, 26 Januari 2020 | 23:00 WIB

Alissa Wahid Semangati Festival Permainan Rakyat di Pasuruan

Alissa Wahid memberikan sambutan pada Festival Dolanan Yok 4 di Pesantren Terpadu Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan. (Foto: NU Online/M Kholidun)

Pasuruan, NU Online
Putri pertama KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid menjadi tamu kejutan pada kegiatan Festival Dolanan Yok 4.  Kegiatan berlangsung di Pesantren Terpadu Bayt Al-Hikmah, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (26/1).
 
"Saya tadi sebenarnya mau pulang usai menjadi narasumber pada acara Gus Durian di Pasuruan. Nah, pas mau pulang eh malah diajak bapak bupati ke sini. Tapi tidak apa, yang penting selamat atas terlaksananya kegiatan Festival Dolanan Yok ini. Hebat sekali untuk Bayt Al-Hikmah, pokoknya top markotop deh," ujar Alissa Wahid saat memberikan sambutan.
 
Sementara itu, meski setiap tahun digelar, namun animo peserta yang ikut dalam festival ini cukup tinggi. Itu dibuktikan dari peserta yang ikut pada acara mencapai 2000 lebih.
 
"Alhamdulillah, untuk peserta yang ikut dalam Festival Dolanan Yok ke-4 ini sangat banyak, yaitu 2000 lebih peserta. Jumlah tersebut melebihi target kami sebelumnya yang hanya menargetkan 1700 peserta," ujar KH M Nailur Rochman, Pimpinan Pesantren Terpadu Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan.
 
Festival yang digelar selama dua hari sejak Sabtu hingga Ahad (26-27/1) di kompleks pesantren setempat tersebut diikuti ribuan peserta. Mereka  berasal dari masyarakat umum dan pelajar MI/SD hingga madrasah menengah pertama yang ada di wilayah Pasuruan.
 
"Pesantren Bayt al-Hikmah adalah ruang aspirasi bagi budaya permainan khas Nusantara yang penuh dengan filosofi pendidikan. Festival dolanan yok adalah cara mendidik dan membentuk karakter siswa dengan menyenangkan, " tutur ulama muda NU Kota Pasuruan tersebut.
 
Menurut pria yang juga cucu dari waliullah, KH Abdul Hamid tersebut, sekarang tidak banyak ruang bagi anak-anak untuk dolanan. Atau lebih tepatnya tidak banyak pihak yang serius memikirkan permainan khas anak-anak. 
 
"Akibatnya, gadgetnya-lah yang menjadi teman akrab mereka, warnet-lah yang menjadi tempat favorit mereka. Padahal dolanan adalah salah satu jati diri, kekayaan budaya bangsa dan salah satu pendidikan karakter yang sangat dibutuhkan di era milinial ini," terangnya.
 
Di sisi lain, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf yang juga hadir mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Menurutnya, Festival Dolanan Yok ke-4 ini sangat bagus dan inspiratif.
 
"Even festival dolanan yok ini sangat bagus. Karena sebagai sarana pengenalan dan mempertahankan budaya dan dolanan khas Indonesia di era digital saat ini," ujar Gus Irsyad yang juga menjadi wali murid di Pesantren Terpadu Bayt Al Hikmah ini.
 
Sekadar diketahui, Pesantren Terpadu Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan merupakan salah satu pesantren yang selama ini istikamah melestarikan sekaligus mempertahankan dolanan tradisional.
 
Pihak pesantren menyadari, di tengah perkembangan zaman, santri dan santriwatinya tidak boleh gagap teknologi (gaptek), namun juga mempertahankan tradisi warisan bangsa.
 
 
Kontributor: M Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi