Nasional

Berkhidmat Tanpa Batas, Inilah Makna Lambang dan Logo Harlah Ke-88 GP Ansor

Ahad, 24 April 2022 | 09:30 WIB

Berkhidmat Tanpa Batas, Inilah Makna Lambang dan Logo Harlah Ke-88 GP Ansor

Logo Harlah Ke-88 Gerakan Pemuda Ansor.

Jakarta, NU Online

Hari Lahir Gerakan Pemuda (GP) Ansor ditetapkan pada 10 Muharram atau 24 April, peringatan hari kelahiran dilakukan setiap tanggal 24 April. Demikian bunyi Peraturan Rumah Tangga (PRT) GP Ansor Bab 1 Pasal 1. Sejak dilahirkan pada 24 April 1934 hingga saat ini, Ahad (24/4/2022), GP Ansor telah berusia 88 tahun. 


Sebagai organisasi, GP Ansor memiliki lambang. Secara umum, lambang GP Ansor berbentuk segitiga berwarna hijau dengan garis-garis di semua sisinya, serta padanan sembilan bintang dan bulan sabit yang memancarkan sinar. 


PRT GP Ansor Bab 11 Pasal 2 menjelaskan bahwa segitiga garis alas tauhid, garis sisi kanan berarti fikih, dan garis sisi kiri berarti tasawuf. Lambang berbentuk segitiga sama sisi ini memiliki arti keseimbangan pelaksanaan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang meliputi iman, Islam, dan ihsan atau ilmu tauhid, ilmu fiqih, dan ilmu tasawuf. 


Garis tebal sebelah luar dan tipis sebelah dalam pada sisi segitiga memiliki arti keserasian dan keharmonisan hubungan antara pemimpin (garis tebal) dan yang dipimpin (garis tipis). Sementara warna hijau berarti kedamaian, kebenaran, dan kesejahteraan. Gambar bulan sabit yang berada di tengah-tengah lambang GP Ansor berarti kepemudaan. 


Lalu sembilan bintang bermakna; satu bintang yang besar berarti Sunnah Rasulullah, empat bintang di sebelah kanan berarti Sahabat Nabi (Khulafaurrasyidin), dan empat bintang di sebelah kiri berarti mazhab yang empat yakni Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali. 


Tiga pancaran sinar ke bawah (letaknya di bawah bintang besar) memiliki arti pancaran cahaya dasar-dasar agama yaitu iman, Islam, dan ihsan yang terhunjam ke dalam jiwa dan hati. Sementara lima sinar ke atas berarti manifestasi pelaksanaan terhadap rukun Islam yang lima, khususnya shalat lima waktu. 


Jika dijumlah, pancaran sinar di dalam lambang Ansor itu terdapat delapan buah. Delapan sinar itu berarti pancaran semangat juang dari delapan ashabul kahfi dalam menegakkan hak dan keadilan menentang kebatilan dan kezaliman serta pengembangan agama Allah ke delapan penjuru mata angin. 


Di paling bawah terdapat tulisan ANSOR dengan huruf kapital dan ditulis tebal. Tulisan ini bermakna ketegasan sikap dan pendirian. 


Makna logo harlah ke-88 Ansor
Pada Harlah Ke-88 ini, GP Ansor mengusung tema Berkhidmat Tanpa Batas. Tema tersebut diejawantahkan ke dalam Logo Harlah Ke-88 GP Ansor. Logo tersebut melambangkan huruf 88 berwarna hijau dengan sebuah garis penghubung berwarna kuning keemasan. 


Bentuk 8 pada Logo Harlah Ke-88 Ansor ini dibuat seperti bentuk infinity. Gambar ini adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak ada habisnya atau tidak terbatas. GP Ansor yang kadernya terus bertambah tidak ada batas, tidak ada henti-hentinya membela agama, bangsa, dan negeri.


Bentuk infinity dinilai sangat penting dalam matematika, kosmologi, fisika, komputasi, dan seni. Hal ini menyiratkan bahwa GP Ansor juga terus bergerak di setiap ruang dengan selalu menyesuaikan perkembangan zaman. 


Bentuk garis keemasan yang berkibar atau bergerak di antara kedua huruf 8 itu bermakna sebagai simbol dari gerakan. GP Ansor selalu siap bergerak satu komando dalam menghadapi segala tantangan zaman. 


Sementara bentuk dua huruf 8 yang berdempetan tentu saja merupakan representasi dari angka 88 yang bermakna usia GP Ansor ke-88 tahun, sejak 1934 hingga 2022. Bentuk ini juga memiliki arti kebersamaan bahwa kader Ansor selalu bersama-sama dalam melangkah. Lalu dasar angka 88 dengan bentuk yang lebar dan tidak putus juga bermakna solidaritas dan kebesaran GP Ansor. 


Warna hijau digunakan karena memiliki makna keseimbangan, ketenangan, kesegaran, alami/natural, keberuntungan, berdampak positif, dan memotivasi. Sementara kuning keemasan bermakna prestasi, kesuksesan, kemenangan, kemakmuran, kasih sayang, murah hati, optimisme, dan percaya diri. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan