Nasional

Habib Luthfi Jelaskan Pentingnya Membangun Jiwa

Jum, 7 Agustus 2020 | 14:00 WIB

Habib Luthfi Jelaskan Pentingnya Membangun Jiwa

Habib Luthfi bin Yahya di Majelis Jumat Kliwon (Foto: NU Online/Dokumen)

Pekalongan, NU Online
Rais Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Hasyim bin Yahya mengatakan, bila ruh sudah terbangun dengan baik, akan mewarnai suasana hati sehingga semakin tambah nalar makrifat 

 

"Dengan begitu, orang akan dengan mudah memahami, melihat, membedakan, dan menghindari tipu daya yang ada di sekitarnya," ujarnya di hadapan puluhan ribu mat Islam yang hadir di Majelis Kliwonan Kanzus Sholawat, Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (7/8). 

 

Menurut Habib Luthfi, seseorang yang bisa membangun jiwanya dengan baik akan memiliki filter dalam memahami persoalan hidup sehari-hari. Orang yang jiwanya hidup juga akan memiliki benteng yang kuat dalam hal iman, kesehatan fisiknya juga akan terjaga dengan menguatnya imun.

 

“Semakin ruh itu hidup, hati kita akan semakin tambah makrifat. Semakin kita mengenal Allah, kita akan mengenal kepalsuan-kepalsuan yang ada dalam sekitar diri kita,” papar Habib Luthfi.

 

Bila sudah begitu lanjut Habib Luthfi, kita akan mampu menghidari tipuan-tipuan yang akan merusak jiwa kita. Seperti sekarang ini, meskipun ada Corona dan penyakit yang non-Corona, bila jiwa kita kuat, maka semakin kuat pula imun kita. 

 

“Kita tetap ikhtiar bangunlah badannya, tetapi jangan lupa yang pertama (haruslah) bangunlah jiwanya, (maka) mari kita bangun jiwanya dulu,” jelas Ketua Forum Sufi Seluruh Dunia ini.

 

Habib Luthfi menjelaskan perihal bagaimana membangun jiwa dan qolbun salim, yakni dengan cara mengerjakan kebaikan dunia dengan kebaikan akhirat dan mengajak semua yang hadir agar sama-sama punya benteng dan filter, selalu menanam kebaikan di dunia dengan niatan amal akhirat.
 


“Tidak mudah dibenturkan satu sama lain, tidak perlu banyak dalil untuk menjadi baik, dalil ketuhanan yang maha esa saja itu sudah cukup, tinggal diamalkan secara terus menerus,” pungkas Habib Luthfi. 

 

Kontributor: M Farid
Editor: Abdul Muiz