Nasional

Kasus Omicron Terus Naik, LKNU: Tingkatkan Kewaspadaan

Sen, 17 Januari 2022 | 19:06 WIB

Kasus Omicron Terus Naik, LKNU: Tingkatkan Kewaspadaan

Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein periode 2015-2021. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein periode 2015-2021 mengatakan bahwa peningkatan kasus Omicron kian memprihatinkan.


“Perlu segera kita cermati sebagai urgensi dan kewaspadaan. Daya penularan Omicron jauh lebih tinggi dibandingkan varian Delta. Seperti data-data di negara lain, sekitar 30 persen menjalani perawatan di rumah sakit,” terangnya kepada NU Online, Senin (17/1/2022).


Kendati gejala yang ditimbulkan sebagian besar gejala ringan, ia mengatakan bahwa bukan berarti efek dari paparan varian Omicron tersebut luput dari perhatian.


“Bukan berarti tidak berpotensi gejala berat atau kritis. Beberapa laporan menyebutkan Omicron dengan gejala berat terutama terdampak pada yang belum vaksin,” papar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon ini.


Untuk itu, menimbang potensi angka paparan yang tinggi dan dampak pada angka kesakitan, angka rawat isolasi, serta potensi angka kematian, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon itu mengimbau pemerintah dan masyarakat perlu terus bekerja sama meningkatkan kewaspadaan.


“Mulai dari protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi perjalanan, hingga kebijakan mengenai penyesuaian pembatasan kegiatan masyarakat, seperti pasar, sekolah, dan perkantoran. Vaksinasi Covid-19, juga vaksin booster, terbukti efektif dalam pencegahan kasus Omicron,” urainya.

 

Sejak pertama kali diumumkan kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada 16 Desember 2021 lalu, laju pertambahan kasus positif Omicron kian merangkak naik. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan hingga saat ini tercatat lebih dari 500 kasus positif Omicron di Indonesia.


“Sampai sekarang sudah lebih dari 500 orang yang terkena Omicron yang dirawat di rumah sakit,” ujarnya dalam keterangan pers virtual, Ahad (16/1/2022).


Budi menerangkan, sebanyak 300 pasien dinyatakan telah dipulangkan. Dari jumlah tersebut, hanya terdapat tiga orang yang memerlukan oksigen dan dua di antaranya telah dinyatakan sembuh.


Ia menambahkan, tingkat hospitalisasi pasien yang masuk rumah sakit akibat terpapar Omicron lebih rendah dibandingkan varian Delta. Angka hospitalisasinya di kisaran 30-40 persen.


"Jadi walaupun kenaikan lebih cepat dan tinggi jumlah kasus yang akan lebih banyak dan penularan lebih cepat tapi hospitalisasi lebih rendah," terangnya.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin