Nasional

Ketum PBNU Kenang Kedatangannya ke Sepaku Kaltim 17 Tahun Lalu

Ahad, 30 Januari 2022 | 18:15 WIB

Ketum PBNU Kenang Kedatangannya ke Sepaku Kaltim 17 Tahun Lalu

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di kediaman Ketua PCNU Penajam Paser Utara KH Syamsul Hadi, Ahad (30/1/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)

Penajam Paser Utara, NU Online
Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, telah dicanangkan Presiden Joko Widodo menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru bernama Nusantara, yang berpusat di Kecamatan Sepaku. Lokasi ini berjarak sekitar 70 kilometer dari Kota Balikpapan dan menempuh waktu kurang lebih dua jam.

 

Akses menuju lokasi IKN melewati jalan aspal yang mayoritas meliuk-liuk, menanjak, dan menurun. Kiri dan kanan, masih didominasi hutan serta perkebunan sawit. Bahkan di satu titik, ada kawanan monyet yang terlihat di pinggir jalan. Meski demikian, kondisi seperti itu sudah jauh lebih baik daripada 17 tahun lalu. 

 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan rasa haru bercampur bahagia saat bisa kembali tiba di Kecamatan Sepaku. Pada 2004 silam, 17 tahun yang lalu, Gus Yahya pernah datang ke kediaman Ketua PCNU Penajam Paser Utara KH Syamsul Hadi dalam keadaan yang masih sangat memprihatinkan. 

 

"Dulu, jalanan masih lumpur. Saya sampai di sini keadaan gerimis dan untuk bisa sampai ke rumahnya Pak Syamsul Hadi itu saya harus menyeberang pakai papan, karena ini lumpur semuanya. Itu tahun 2004. Ini sangat mengharukan bagi saya. Jelas, sekarang di Penajam Paser Utara dan Sepaku, kehidupan lebih mudah daripada 17 tahun lalu," kata Gus Yahya, di halaman Masjid Syaichona Cholil, Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Ahad (30/1/2022). 

 

Kiai Syamsul Hadi menyebut kedatangan Gus Yahya ke Sepaku adalah ingin mengulang nostalgia, saat melakukan perjalanan dengan penuh sengsara. Sementara Kiai Syamsul, ketika itu mengaku belum punya bantal dan kasur, sehingga tamunya itu hanya bisa tidur beralaskan tikar. Ayahanda Gus Yahya, Kiai Cholil Bisri, juga pernah datang ke sini pada 2003. 

 

"Beliau itu dengan santainya, datang ke sini. Ternyata di tempat tidur inilah, di tikar yang sederhana itu, Allah menentukan kita dijadikan Ibukota Negara yang baru. Jadi kalau Gus Yahya mengadakan acara di sini, itu tidak ada apa-apa kecuali hanya ingin mengulang sejarah itu," kata Kiai Syamsul.

 

Gambaran umum Penajam Paser Utara

Dikutip NU Online dari draf Rencana Kerja Bupati Penajam Paser Utara Tahun 2022, Kabupaten Penajam Paser Utara dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur.

 

Secara astronomis, Penajam Paser Utara terletak antara 116°19'30" dan 116°56'35" bujur timur, dan antara 00°48'29" dan 01°36'37" lintang selatan.  Secara administratif, Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki batas-batas wilayah. Di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

 

Kemudian di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, dan Selat Makassar. Lalu di sebelah selatan, Kabupaten Penajam Paser Utara ini berbatasan dengan Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser dan Selat Makassar.

 

Sementara di sebelah barat, berbatasan dengan Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser dan Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat. 

 

Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki luas wilayah sebesar 3.333,06 kilometer persegi, meliputi wilayah daratan seluas 3.060,82 kilometer persegi dan wilayah lautan seluas 272,24 kilometer persegi. 

 

Terkhusus Kecamatan Sepaku, tempat Pencanangan Kantor PBNU yang baru dan IKN Nusantara itu memiliki luas 1.176,36 kilometer persegi.

 

Aspek demografi Penajam Paser Utara

Selama lima tahun terakhir (2016-2020), jumlah penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami pertumbuhan yang relatif kecil. Pada 2016, jumlah penduduk seluruhnya sebanyak 166.055 jiwa. Sementara pada 2020, jumlah penduduk telah meningkat menjadi 178.681 jiwa.  

 

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami fluktuasi. Dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan pertumbuhan. Pada 2020 peningkatannya mencapai angka 2,18 persen. Pertumbuhan penduduk yang berkembang relatif cepat ini akibat meningkatnya jumlah migrasi yang masuk dan tingkat kelahiran. 

 

Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Sebab penetapan lokasi IKN baru di sana, akan membawa dampak berupa meningkatnya jumlah penduduk secara signifikan akibat migrasi masuk penduduk dari luar wilayah.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan