Nasional

Kunjungi PBNU, Ulama Pakistan Beri Ijazah Silsilah Hadits untuk Warga NU

Sab, 18 Februari 2023 | 13:00 WIB

Kunjungi PBNU, Ulama Pakistan Beri Ijazah Silsilah Hadits untuk Warga NU

Kunjungan ulama Pakistan Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi di Kantor PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2023). (Foto: Rohman Dwi Aji)

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menerima kunjungan ulama Pakistan Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat Jumat (17/3/2023). Pada pertemuan itu, Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi dan rombongan diterima langsung oleh Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa, Syuriah PBNU KH Cholil Nafis, pengurus PBNU KH Yumni dan Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin.


Dalam kunjungan itu, pihak PBNU dan Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi berdiskusi terkait dunia Islam dan manhaj Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Pada akhir perbincangannya, Syekh Azizurrahman yang juga Ustadz Hadist Universitas Albuminuria al-Alamiyah Pakistan, memberikan ijazah tentang silsilah hadist atau hadits musasal bil awaliyah dan hadits musalsal bil musafahah untuk warga NU. Syekh Azizurrahman adalah pengajar ilmu hadits di Universitas Albuminuria al-Alamiyah di Karachi, Pakistan yang sudah mengajar selama lebih dari 40 tahun. 


Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi mengatakan ijazah musalsal bil awaliyah biasanya diberikan oleh seorang syekh yang pertama kali bertemu dengan muridnya. Mudah-mudahan ijazah tersebut dapat diterima oleh warga NU di seluruh Indonesia. Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi juga mengaku bersyukur dan bergembira bisa berkunjung ke PBNU dan bertemu dengan para kiai NU. Dia menyebut bahwa NU telah berkiprah untuk umat selama 100 tahun atau 1 abad melalui pendidikan pesantren dan lembaga-lembaga lain yang berada di bawah naungan NU.


Dia menambahkan, kedatangannya ke Indonesia bertujuan untuk mengunjungi pesantren-pesantren yang ada di Indonesia dan ulama-ulama qiro. "Kami sangat dimuliakan oleh ulama-ulama NU di sini. Dan kami yang lemah ini telah diminta untuk mengijazahkan ijazah hadits, dan semua riwayat-riwayat kami ijazahkan kepada warga NU," kata Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi.


Selain itu, Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi juga menyampaikan bahwa ada beberapa alumnus Universitas Albuminuria al-Alamiyah yang mengabdi di beberapa pesantren di Indonesia. Dia berharap kunjungannya ke PBNU dan pesantren-pesantren NU di Indonesia dapat dilakukan secara berkelanjutan. 


"Mudah-mudahan ziarah ini bisa terus kami lanjutkan," ucapnya. 


Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa mengatakan keluarga besar NU, baik dari jajaran syuriyah maupun dari jajaran tanfidziyah merasa berbahagia karena dikunjungi oleh Muhaddis Syeikh Azizur Rahman al Hazrawi selaku Masyaikh dari Universitas Albuminuria al-Alamiyah, Karachi Pakistan.

 

Kiai Zulfa mengungkapkan bahwa kunjungan Syaikh Muhaddits Azizurrahman Alhazrawi ke PBNU merupakan kunjungan balasan yang dilakukannya beberapa waktu yang lalu ke Universitas Albuminuria al-Alamiyah, Karachi Pakistan. Dia mengaku mendapat kehormatan yang amat luar biasa ketika berada di Universitas Albuminuria. 


"Terima kasih dulu kami dihormati datang ke sana, dan harinya saya ingat sekali, hari Jumat dan ini juga Jumat yang mubarokah. Kami juga berterima kasih sekali karena anak-anak Indonesia, NU khususnya ada yang belajar di Universitas Albuminuria al-Alamiyah sebanyak 35 santri. Mereka sedang melanjutkan S1. Bahkan ada juga yang sudah berada di tingkatan alimiyah yang mengaji kutubus sittah dan juga kitab miskatul masatih," beber Kiai Zulfa.

 

Kiai Zulfa menegaskan, Universitas Albuminuria al-Alamiyah memiliki manhaj yang sama dengan Nahdlatul Ulama yakni manhaj Ahlusunah wal Jamaah, meskipun di Indonesia mayoritas bermazhab Syafi'i, sedangkan di Pakistan bermazhab Hanafi. Namun, menurut Kiai Zulfa, dari aspek tauhid sama yaitu Imam Asy'ari dan Imam al-Maturidi.


Kiai Zulfa mengharapkan kerja sama antara Nahdlatul Ulama dengan Universitas Albuminuria al-Alamiyah terus dilanjutkan. Kunjungan Syekh Muhaddits Azizurrahman Alhazrawi ke PBNU dan ke Indonesia juga diharapkannya bukan yang terakhir. 


"Terima kasih juga atas ijazah musalsabil awaliyah-nya. Ini adalah salah satu tradisi keilmuan salaf, di mana kalau bertemu dengan muhaddits pasti diberikan ijazah. Karena Syekh Azizurrahman ini merupakan murid dari Muhammad Taqi Al-Utsmani, Mufti Pakistan yang ada di Karachi, yang berada di Darul Ulum," kata Kiai Zulfa.


"Alhamdulillah tahun lalu juga saya bertemu beliau, diberi ijazah musalsal bil awaliyah dan musalsal bil mushofahah juga. Beliau adalah murid Syekh Yasin Al Fadani. Rais Aam yang telah wafat KH Sahal Mahfudz juga murid Syekh Yasin Al Fadani," tutupnya.


Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan