Nasional

Larangan Ekspor Minyak Goreng Tak Pengaruhi Harga di Pasaran

Sel, 10 Mei 2022 | 16:00 WIB

Larangan Ekspor Minyak Goreng Tak Pengaruhi Harga di Pasaran

Harga minyak goreng di pasaran belum turun.

Jakarta, NU Online
Larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) oleh pemerintah sejak dua pekan lalu rupanya sama sekali tidak berpengaruh terhadap harga minyak goreng di pasaran. Hingga kini harga minyak goreng terpantau masih tinggi. Di Indomaret dan Alfamart minyak goreng kemasan 2 liter rata-rata masih dijual dengan harga Rp 45-50 ribuan.

 

Berikut daftar lengkap harga minyak goreng kemasan yang telah NU Online rangkum dari aplikasi KlikIndomaret dan Alfagift:

 

Di Alfamart, minyak goreng kemasan merek Filma masih menempati posisi tertinggi dengan harga Rp 51.500 per 2 liter, disusul Tropical seharga Rp 49.900, dan Bimoli Rp 49.500 dengan ukuran yang sama.

 

Harga untuk ketiga merek tersebut masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan merek lain, seperti Sania, Sovia, Fortune, dan SunCo, yang memiliki selisih sekitar Rp 3-5 ribuan per dua liternya.

 

Selanjutnya, di Indomaret, minyak goreng kemasan merek Tropical ukuran 2 liter dibanderol Rp Rp 51.000, lalu Filma Rp 50.600, dan Rose Brand Rp 49.000. 

 

Sementara itu, minyak goreng yang masih diatur Harga Eceran Tertinggi (HET) hanyalah yang curah dengan patokan Rp 14.000 per liter. Kebanyakan minyak goreng jenis ini dijual di pasar tradisional.

 

Sayangnya, meskipun sudah diatur dengan HET Rp 14.000 di beberapa pasar tradisional minyak goreng curah masih dijual Rp 20-22 ribuan karena keterbatasan stok.

 

Jaelani, pedagang sembako di Pasar Cikarang mengaku masih menjual minyak goreng dengan harga Rp 22.000 per liter lantaran stok barang di tokonya sedikit.

 

“Karena barangnya sedikit, ya saya jual di harga Rp 22.000 masih,” kata Mang Jae, sapaan akrabnya, saat ditemui NU Online di Pasar Cikarang, Selasa (10/5/2022).

 

Menurut dia, naik atau turunnya harga minyak goreng tergantung dari stok barang yang ada. “Kalau banyak harganya turun jadi Rp 20.000, kalau dikit ya naik Rp 2000,” ujar Mang Jae.

 

Selama ini ia mendapat jatah penjualan minyak goreng dari distributor, itu pun dibatasi hanya sampai 80 liter untuk periode 1-2 pekan.

 

Sebagai informasi, pada Kamis (28/4/22) lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan aturan resmi larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan bahan baku minyak goreng, serta minyak goreng.

 

Kebijakan ini diupayakan pemerintah untuk membanjiri pasokan juga menstabilkan harga minyak goreng curah hingga mencapai HET.

 

Namun, meski sudah dua pekan berjalan, kebijakan ini masih belum mampu menurunkan harga minyak goreng curah ke harga Rp 14.000 per liter.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi