Nasional

LPTNU Rancang Program Beasiswa dan Digitalisasi Pengelolaan Perguruan Tinggi

Jum, 17 Februari 2023 | 21:00 WIB

LPTNU Rancang Program Beasiswa dan Digitalisasi Pengelolaan Perguruan Tinggi

Ahmad Suaedy dalam Pra-Rakernas LPTNU, Workshop Kurikulum Keaswajaan dan Moderasi Beragama di Hotel Amaroossa Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023). (Foto: TVNU/Fikri)

Bogor, NU Online

Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT PBNU) saat ini sedang merancang program beasiswa dan digitalisasi pengelolaan perguruan tinggi. Dua hal ini akan menjadi pembahasan utama di dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LPTNU di Medan, Sumatra Utara, pada 8-10 Maret 2023 mendatang. 


Sekretaris LPT PBNU Ahmad Suaedy mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan skema beasiswa yang direncanakan akan dilakukan secara kompetitif. Ia memastikan bakal ada banyak skema beasiswa yang disiapkan.


Skema-skema beasiswa itu disesuaikan dengan memperhatikan keadaan dan kondisi geografis masing-masing perguruan tinggi. Suaedy menuturkan, perguruan tinggi di lingkungan NU saat ini sangat terlihat kesenjangannya. Ada yang sangat maju, tetapi ada juga yang masih sangat lemah. Kemudian ada yang terletak di daerah pinggiran dan ada yang di tengah kota. 


“Itu ada beberapa skema, misalnya skema prestasi, maka yang berprestasi bisa masuk. Ada skema kemiskinan, bagi mereka yang miskin. Ada skema perguruan tinggi umum di pinggiran,” ucap Suaedy kepada NU Online, dalam acara Pra-Rakernas LPTNU di Hotel Amaroossa Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (16/2/2023). 


“Jadi kita tidak bisa menyamakan perguruan tinggi di Jakarta dengan perguruan tinggi di Papua, misalnya. Jadi kita ada skema-skema seperti itu yang sedang kita rancang. Program-program ini akan kita kerja samakan dengan berbagai pihak yaitu swasta, BUMN, dan pemerintah,” kata Suaedy. 


Digitalisasi Pengelolaan Perguruan Tinggi

LPT PBNU juga sedang menyiapkan program lain yaitu digitalisasi pengelolaan perguruan tinggi. Saat ini tengah dilakukan komunikasi dengan pihak Microsoft agar menjadi pendukung terbangunnya pengelolaan perguruan tinggi di lingkungan NU dengan cara digital. 


“Misalnya kita akan membuat ujian masuk bersama di seluruh perguruan tinggi NU yang jumlahnya untuk sementara 254. Nanti ketika ujian masuk, ada pilihan fakultas/program studi dari perguruan tinggi yang ada di Sumatra atau Kalimantan, lalu siapa pun bisa memilih itu dan mereka tidak harus datang ke sana untuk bisa diterima di pilihan prodi atau fakultas itu,” jelasnya. 


Sebagai contoh, seorang calon mahasiswa memilih fakultas pertanian pada perguruan tinggi NU yang ada di Aceh atau Sumatra, maka dia bisa mengikuti ujian bersama meski berada di Jakarta. Baru kemudian ketika sudah selesai pendaftara, calon mahasiswa bisa langsung ke lokasi kampus yang dituju. 


Menurut Suaedy, digitalisasi pengelolaan perguruan tinggi ini merupakan program paling unggulan karena akan memberi efek ke semua hal. Melalui pendataan digital, LPTNU akan bisa memantau kualitas tantangannya. 


“Misalnya untuk perubahan akreditasi dari baik menjadi sangat baik, dari sangat baik menjadi unggul, ini yang selama ini sulit diidentifikasi, sulit mendapatkan data secara akurat karena tersebar di berbagai tempat. Jadi dengan adanya digitalisasi, kita relatif dengan mudah untuk mengidentifikasi dan menutup kekurangan,” tutur Suaedy.


Kemudian, LPT PBNU juga akan mendorong agar perguruan tinggi NU bisa melebar ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan keterampilan yang lain. Sebab saat ini, kata Suaedy, 80 persen perguruan tinggi NU merupakan pendidikan agama. 


“Jadi itu prioritas yang sangat penting. Karena di NU sendiri sebenarnya membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidang-bidang lain di luar agama. Tenaga kerja agama terlalu padat, sementara tenaga kerja lain kosong. Ini yang ingin kita prioritaskan,” pungkas Suaedy. 


Sebagai informasi, LPTNU baru saja menyelesaikan pertemuan Pra-Rakernas untuk menyusun kurikulum Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah bagi seluruh PTNU se-Indonesia, selama dua hari, pada Kamis-Jumat (16-17/2/2023). 


Hasil pembahasan penyusunan kurikulum ini akan dimatangkan dalam pertemuan di UNU Purwokerto, Jawa Tengah, pada 21-22 Februari 2023. Lalu kurikulum tersebut akan dibahas dan diputuskan dalam Rakernas LPTNU di Medan, Sumatra Utara, pada 8-10 Maret 2023 mendatang. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF