Nasional

Sampaikan 4 Pesan untuk Aparat Keamanan, Cak Nun Dorong Polisi Objektif soal Tragedi Kanjuruhan

Rab, 5 Oktober 2022 | 09:30 WIB

Sampaikan 4 Pesan untuk Aparat Keamanan, Cak Nun Dorong Polisi Objektif soal Tragedi Kanjuruhan

Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun. (Foto: caknun.com)

Jakarta, NU Online

Budayawan Emha Ainun Najib memberikan empat pesan untuk pihak aparat Kepolisian Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat umum terkait tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam.


Pertama, meminta pihak kepolisian khususnya di wilayah Jawa Timur untuk menyampaikan sesuatu yang objektif dan bijaksana terkait tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang,” jelasnya.


Hal ini dikarenakan Polisi di wilayah Jawa Timur mewakili lembaga Kepolisian RI secara lembaga. Sebuah instansi pengamanan secara nasional. Harus bersikap objektif, terutama bagi pimpinan Polisi dari tingkat Polsek, Polres, Polda, dan Polri.


“Jangan sampai pihak Polisi memberikan pernyataan tidak objektif dan bijaksana. Apalagi ada akun Polsek bilang modar. Ini bisa mempersulit Kepolisian RI. Sehingga bisa jadi bumerang bagi Polisi,” tegas tokoh yang akrab disapa Cak Nun ini.


Cak Nun menambahkan, pesan kedua yaitu agar tidak ada masyarakat “maling teriak maling” kepada Polisi. Misalnya mengatakan gas air mata, seolah-olah keracunan massal.


Saat ini, menurut Cak Nun informasi masih simpang siur, belum ada kepastian jumlah korban wafat. Oleh karenanya, semua pihak harus bisa menahan diri.


“Kita info tentang korban saja belum jelas. Ada yang seratus, ada yang dua ratus. Cuma pola pikir yang kita gunakan yaitu, jangan kan ratusan, misal yang meningga dua orang saja, itu sebuah tragedi kemanusian,” imbuh tokoh asal Jombang ini.


Ketiga, Cak Nun berpesan kepada tim independen yang dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD untuk bisa meyakinkan masyarakat bahwa timnya memang benar-benar independen dan bukan perwakilan Polri.


“Dengan bahasa yang entah bagaimana, Pak mahfud harus bisa meyakinkan masyarakat kalau independen. Karena kalau Polisi tidak mungkin, punya potensi salah juga, masak memimpin penyelidikan. Itu tidak baik buat preseden hukum nasional,” katanya.


Pesan keempat, Cak Nun meminta Kepolisian RI untuk mawas diri. Karena kejadian di Kanjuruhan judulnya bukan tawuran antara Aremania dan Bonek. Namun, kenapa banyak nyawa yang melayang sia-sia.


Cak Nun meminta berbagai melakukan diskusi, khususnya Polri dengan judul mawas diri. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Selain itu, ia juga meminta penyidikan mendalam. Karena seharusnya gas air mata untuk perang dan aksi terorisme.


“Polisi perlu membudayakan mawas diri, ini bukan tawuran suporter. Kok banyak orang mati. Perlu diskusi mendalam judul mawas diri Ini perlu penyedikan mendalam. Dokter harus bicara. Harus ada pembenahan. Gas air mata itu untuk apa?” tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman

Editor: Fathoni Ahmad