Nasional

Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

Ahad, 18 September 2022 | 09:30 WIB

Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

Ilustrasi musim pancaroba.

Jakarta, NU Online
Akhir-akhir ini banyak dari warga masyarakat sering mengalami batuk, pilek, demam yang lama sembuhnya. Ada pula yang batuk pilek sembuh lalu kambuh lagi.


Anggota Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU), dr Syifa Mustika mengungkapkan keluhan yang sering dirasakan masyarakat tersebut karena sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada musim pancaroba. Dokter Syifa menjelaskan musim pancaroba adalah musim peralihan antara musim kemarau ke musim penghujan.


“Musim ini ditandai dengan curah hujan yang tinggi, angin kencang, dan perubahan cuaca yang ekstrem,” ungkap dr Syifa dalam unggahan Instagram pribadinya doktersyifamustika.


Pada kondisi tersebut tubuh otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar. Pada saat itu pula imunitas atau daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit berkurang sehingga sering menyebabkan orang jatuh sakit.


Menurut dia, secara umum ada empat penyakit yang banyak muncul di musim pancaroba. Yaitu, demam berdarah, diare, infeksi saluran pernafasan atau ISPA termasuk influenza, dan tifoid (tipus).


Pencegahan
Dokter Syifa memberikan beberapa tips pencegahan penyakit di musim pancaroba yaitu:

  1. Menjaga kebersihan makanan dan minuman
  2. Membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan
  3. Hati-hati mengkonsumsi makanan dengan tidak jajan sembarangan dan minumlah air yang bersih dan matang
  4. Menjaga kebersihan lingkungan termasuk dengan memberantas lalat, nyamuk, kecoa, dan semut 
  5. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang
  6. Istirahat yang cukup dan menjaga pola hidup yang teratur 
  7. Terus olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.


“Bila terjadi keluhan yang serius segera pergi ke dokter, jangan ditunda-tunda,” saran dr Syifa.


Musim hujan 2022 datang lebih awal
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan pada tahun 2022/2023 akan datang lebih awal dibandingkan normalnya.


“Diprakirakan, awal musim hujan di Indonesia akan terjadi pada September hingga November 2022 dengan puncak musim penghujan diprakirakan terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Pers Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 di Jakarta, Rabu (31/8/2022) dilansir BMKG dilihat NU Online, Ahad (18/9/2022).


Fenomena La Nina diprakirakan akan terus melemah dan menuju netral pada periode Desember 2022 - Januari 2023. Adapun fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) diprakirakan akan tetap negatif hingga November 2022.


“Kombinasi dari kedua fenomena tersebut (La Nina dan IOD Negatif) diprakirakan akan berkontribusi pada meningkatnya curah hujan di Indonesia,” ungkap Dwikorita Karnawati.


Saat ini berdasarkan pembaharuan zona musim yang dilakukan BMKG, terdapat sekitar 699 Zona Musim dengan jumlah 583 ZOM (Zona musim) yang memiliki dua musim atau lebih (sebelumnya hanya disebut ZOM saja), dan 116 ZOM yang memiliki satu musim (sebelumnya disebut NONZOM).


ZOM9120 tersebut tersebar di wilayah Sumatera 156 ZOM, Jawa 193 ZOM, Kalimantan 67 ZOM, Bali 20 ZOM, Nusa Tenggara Barat 27 ZOM, Nusa Tenggara Timur 28 ZOM, Sulawesi 104 ZOM, Maluku 40 ZOM dan Papua 64 ZOM.


Dari total 699 ZOM di Indonesia, sebanyak 114 ZOM (16,31%) diprakirakan akan mengawali Musim hujan bulan September 2022, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sebanyak 175 ZOM (25,03%) akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2022, meliputi sebagian Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori