Warta

Hasyim: Agama Bisa Tingkatkan Etos Kerja

Jum, 8 Februari 2008 | 07:43 WIB

New York, NU Online
Presiden World Conference on Religions for Peace, KH Hasyim Muzadi, mengatakan, pengajaran agama yang benar dapat menumbuhkan semangat dan etos kerja yang tinggi. Sebaliknya, pengajaran agama yang salah justru menurunkan semangat dan etos kerja.

Pernyataan tersebut disampaikan Hasyim pada Sidang Komisi Pengembangan Pemberdayaan Hukum Kaum Miskin, Konsultasi Global, di kantor CCRP, Markas Perserikatan Bangsa-bangsa, New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (7/2) malam.<>

Karena itu, Hasyim mengajak kepada para pemimpin dan tokoh agama di dunia agar meningkatkan etos kerja masyarakat melalui pengajaran agama.

"Selama pengajaran agama dilakukan secara benar dan tepat, akan membuahkan motifasi besar untuk membentuk etos kerja, kretivitas dan produktivitas. Namun, kalau pengajaran agama salah metode dan materi, akan melemahkan motivasi," ungkap Hasyim.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu menambahkan, selain pentingnya motivasi melalui pengajaran agama, untuk meningkat perekonomian bangsa di dunia, undang-undang ekonomi di dunia harus benar-benar membela kepentingan rakyat kecil.

Ia menjelaskan, hegemoni sistem ekonomi kapitalisme membuat masyarakat di dunia hidup dalam ketertindasan. "Dengan demikian, sistem "free market" (pasar bebas) harus diganti "fair market" (pasar yang sehat) yang adil dan seimbang," tuturnya.

Hasyim yang juga Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars itu ke AS untuk menghadiri undangan kehormatan dalam acara The 56th National Prayer Breakfastā€”sebuah forum internasional yang digelar tahunan, di New York, AS.

Presiden AS George W Bush, pimpinan kongres AS, akan hadir dalam acara yang juga dihadiri para pimpinan dan pemuka agama di seluruh dunia. Rencananya, Hasyim akan berada di AS selama 2 pekan.

Hasyim akan menjadi pembicara dalam forum yang akan membahas soal peran agama dalam mengatasi kemiskinan di dunia ini. Selain dirinya, hadir pula dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Pengurus Pusat Muhamadiyah, Din Syamsuddin. (rif)