Kiai Masyhuri: Antikorupsi tak Perlu Masuk Kurikulum Sekolah
NU Online · Selasa, 5 September 2006 | 08:18 WIB
Jakarta, NU Online
Usulan beberapa fihak agar gerakan anti korupsi dimasukkan dalam kurikulum sekolah tampaknya kurang disetujui oleh rais syuriah PBNU KH Masyhuri Naim. Menurutnya, langkah yang paling tepat adalah pembinaan mental dan akhak bagi peserta didik.
“Anak-anak tidak harus dididik gerakan anti karupsi, diperjelas definisi korupsi, tidak harus begitu. Saya lebih cenderung bagaimana nilai-nilai yang diwariskan Rasulullah ditekankan yang terbukti berhasil membangun generasi khoiro immatin ukhrijat linnas,” tandasnya kepada NU Online beberapa waktu lalu.
<>Dosen UIN Syarif Hidayatullah tersebut berfikir jika berbagai modus operandi dan perilaku korupsi dijelaskan berlebihan, bisa menjadi kontraproduktif dengan menggunakannya sebagai contoh.“Saya lebih cenderung seperti orang pesantren, lebih penting pada pendidikan moral dan budi pekerti, dididik secara Rasululah, bagaimana mereka dibekali dengan moral dan akhlak islami. Terus terang ini kan mulai aus. Itu akan bisa menangkal korupsi dengan sendirinya,” tegasnya.
Beberapa hal yang bisa menjadi pelajaran adalah memberikan pengertian bagaimana harta halal dan dampaknya bagi kehidupan di dunia dan paling penting adalah guru yang bisa memberikan teladan.
Pemberian hukuman atau dalam islam dikenal dengan khisos digunakan sebagai shock terapy agar orang lain tidak melakukan hal yang sama. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua