Daerah

Berdayakan Warga, Fatayat NU Kalbar Gelar Muslimahpreneur 

Sab, 21 Desember 2019 | 14:00 WIB

Berdayakan Warga, Fatayat NU Kalbar Gelar Muslimahpreneur 

Seminar Nasional Muslimahpreneur dalam Menghadapi Era Teknologi Digital. Kegiatan diselenggarakan PW Fatayat NU Kalbar. (Foto: NU Online/Siti Maulida)

Pontianak, NU Online
Saat ini segala potensi dapat dioptimalkan dengan memanfaatkan teknologi. Mereka yang menguasainya, maka akan sukses dalam mengisi perjalanan.
 
Karenanya, Pengurus Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat menggelar Seminar Nasional Muslimahpreneur dalam Menghadapi Era Teknologi Digital. Kegiatan dilaksanakan di aula Wakil Wali Kota Pontianak, Jumat (20/12).
 
Dalam sambutannya Ketua PW Fatayat NU Kalimantan Barat, Umi Marzuqoh mengatakan jika tidak siap dengan era tekhnologi yang semakin maju saat ini, maka akan selamanya tertinggal.
 
“Oleh sebab itu PW Fatayat NU mempersembahkan seminar nasional muslimahpreneur ini dengan harapan para ibu muda dan peserta yang notabenenya adalah kaum milenial bisa mempunyai semangat berwirausaha dan tidak takut untuk memulai usaha di bidangnya masing-masing," tututnya.
 
Dirinya juga berharap usai kegiatan, ada kegiatan nyata yang dapat dilakukan agar acara tidak semata seremonial.
 
Sedangkan Rahmat Saputra sebagai narasumber menyampaikan pentingnya melihat peluang bisnis di era digital saat ini. Karena sudah dipermudah dengan adanya internet dan media sosial sebagai alat promosi sebuah usaha.
 
"Web, instagram, facebook dan media-media yang lain bisa kita gunakan sebagai bisnis usaha. Sehingga kita jangan takut dan ragu untuk memulai bisnis karena dengan media sosial semuanya menjadi semakin mudah,"jelasnya.
 
Dalam pandangan alumnus Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur tersebut hendaknya siapa saja menyiapkan diri dengan keterampilan mumpuni. Yakni dengan menjadikan kesempatan berwirausaha secara online sebagai ladang menambah income.
 
Ia juga menyampaikan hal yang perlu dilakukan dalam memulai usaha adalah ide usaha, buka usaha, optimasi usaha dan action. Dan seluruh prasyarat tersebut hendaknya diwujudkan dalam langkah yang nyata.
 
“Action menjadi hal yang paling urgen karena tanpa tindakan. Karena semua usaha yang telah dirancang tidak akan berealisasi,” pesannya.
 
Kegiatan dihadiri PW Muslimat NU Kalimamtan Barat, PKC Kopri Kalimantan Barat, IPPNU Kalimantan Barat, mahasiswa IAIN Pontianak dan siswi madrasah se-Kota Pontianak.
 
 
Kontributor: Siti Maulida
Editor: Ibnu Nawawi