Internasional

Selesaikan Program Daurah Hadits, Mahasiswa Indonesia di Pakistan Diwisuda

Sel, 30 Januari 2024 | 12:00 WIB

Selesaikan Program Daurah Hadits, Mahasiswa Indonesia di Pakistan Diwisuda

22 mahasiswa Indonesia di Universitas Bhinoria Alamia, Pakistan diwisuda. (Foto: PCINU Pakistan/Badat Alauddin)

Jakarta, NU Online

Sebanyak 22 mahasiswa Indonesia di Universitas Bhinoria Alamia, Karachi, Sindh, Pakistan resmi diwisuda. Prosesi wisuda dilakukan sekaligus dengan gelaran Khatmil Bukhari, Sabtu (27/01/24).


Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan Badat Alauddin mengatakan, 22 mahasiswa Indonesia yang diwisuda itu telah berhasil menyelesaikan Program Daurah Hadits selama dua tahun di lembaga pendidikan keagamaan tersohor di Pakistan itu.


"Pada tahun ini ada 22 mahasiswa Indonesia serta ratusan mahasiswa foreign (asing) dari 26 negara lainnya dinobatkan sebagai wisudawan setelah mereka meniti jenjang Daurah Hadits di Jamia ini selama 2 tahun," kata Badat dalam keterangannya kepada NU Online, Senin (29/1/2024).


Ia menjelaskan, Daurah Hadits adalah jenjang kelas di mana setiap murid diminta untuk mempelajari dan mendalami kitab-kitab hadits, terutama Kutubus Sittah (kitab hadits yang 6) yakni Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Tirmidzi, Sunan Abi Daud, Sunan Nasa'i, dan Ibnu Majah.


Pada kesempatan wisuda ini, Syekh Nu'man Naim Shab sebagai Pimpinan di Jamia Bhinoria menyampaikan pesan kepada para wisudawan agar mampu menjaga persaudaraan sesama umat Islam di negerinya masing-masing. Ia pun sangat mengapresiasi kesungguhan belajar yang ditunjukkan mahasiswa Indonesia di lembaga pendidikannya. 


"Acara pertemuan seperti ini hendak juga dibuat oleh kalian semua di negara kalian masing-masing untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah antarumat islam,” kata Syekh Nu'man yang pernah berkunjung ke PBNU pada Desember 2023 lalu. 


Sebagai bagian dari tradisi, para wisudawan diberi sanad serban atau imamah oleh para masyayikh dalam prosesi yang disebut Dastar Bandi. Dastar Bandi merupakan prosesi pemasangan imamah secara simbolis kepada pelajar yang menamatkan belajar agama dalam kurun waktu tidak kurang dari 8 tahun di suatu lembaga pendidikan agama di dunia.


Salah satu wisudawan asal Jawa Tengah Ali Wisnu mengatakan bahwa meskipun terlihat sederhana, tetapi prosesi pemasangan serban itu memiliki makna yang mendalam.


"Meski terlihat asal-asalan, namun pemasangan sorban ini mempunyai makna yang tinggi (musalsal)," ujar Ali Wisnu.


Dalam tradisi Ulama Deoband, salah satu organisasi keagamaan bermazhab hanafi yang berpusat di India, prosesi tersebut bersanad hingga Syekh Waliyullah Ad-Dahlawy. Ia merupakan seorang ulama ahli ilmu, ahli hukum, ahli tafsir, ahli hadits, pembaharu, dan tokoh besar sufi tarekat Naqsyabandiyah Mudzhariyah yang berasal dari tanah Hindustan. Ia juga termasuk keturunan Sayyidina Umar bin Khattab dari jalur ayah dan keturunan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dari jalur ibu.


Acara wisuda kemudian dilanjutkan dengan seremoni perpisahan atau alwida'i. Setiap wisudawan bersalaman serta meletakkan tangan masyayikh di atas kepala mereka sebagai simbol ridha.


Acara ditutup dengan pembacaan hadits terakhir kitab Shahih Bukhari oleh Syekhul Hadits Azizurahman Hadzarwi yang juga pernah berkunjung ke PBNU pada Maret 2023 untuk mengijazahkan silsilah hadits atau hadits musalsal bil awaliyah dan hadits musalsal bil musafahah untuk warga NU.


Selain dihadiri oleh para wisudawan dan para masyayikh Universitas Albuminuria Al-Alamiyah, acara ini juga dihadiri ulama tersohor di Pakistan Syekh Mansoor Mengal, Gubernur Provinsi Sindh Muhammad Kamren Khan, serta beberapa kepala Konsulat Jenderal Indonesia, Thailand, China, Oman, dan Malaysia.