Jatim

LAZISNU Jatim Akselerasi Khidmah Kemanusiaan

Sen, 12 Desember 2022 | 10:25 WIB

LAZISNU Jatim Akselerasi Khidmah Kemanusiaan

Gelaran Rakorwil LAZISNU Jatim bersama NU Care-LAZISNU se-Jatim. (Foto: NOJ/ Sa'dullah)

Bangkalan, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jatim melaksanakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) bersama NU Care-LAZISNU se-Jawa Timur. Kegiatan tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Hikam Kemayoran, Bangkalan, Ahad (11/12/2022).


Ketua PW LAZISNU Jatim A Afif Amrullah menyampaikan, Rakorwil LAZISNU kali ini mengusung tema ‘Akselerasi Khidmah LAZISNU untuk Jihad Kemanusiaan dan Kebangsaan’.


“Spirit ini yang ingin kita lakukan mulai dari saat ini selama setahun ke depan. Miqatnya dari Bangkalan, dari bumi yang melahirkan guru-guru kita, Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, KH Bisri Syamsuri, KH Wahab Chasbullah dan beberapa guru-guru yang lain yang akhirnya mendirikan NU,” kata Gus Afif.


Melalui akselerasi ini, Gus Afif menginginkan LAZISNU se-Jawa Timur dapat melakukan percepatan dari berbagai sisi melalui konsolidasi dan koordinasi. Mulai dari aspek kelembagaan, keuangan, hingga berbagai program yang sudah direncanakan.


“Konsolidasi harusnya sudah, koordinasi-koordinasi harusnya sudah. Maka, di tahun 2023 nanti kita ingin LAZISNU Jatim, LAZISNU tingkat cabang se-Jatim untuk segera melakukan proses akselerasi dari berbagai sisi,” jelasnya.


Sementara itu, Ketua PCNU Bangkalan KH Muhammad Makki Nashir menjelaskan, gerakan LAZISNU di masyarakat merupakan bagian dari membangun jaringan sosial, yang juga menjadi perhatian Syaikhona Kholil Bangkalan.


“Membangun jaringan atau koneksi sosial ini sangat penting untuk menjaga dan melestarikan Ahlussunnah wal Jamaah. Ada bukti terbaru, sebuah bukti sejarah bahwa Syaikhona Kholil bin Abdul Latif, juga perhatian betul dalam membangun jaringan sosial. Ada sebuah cetakan undangan pada tahun 1938 di masa Belanda, di situ tertulis bahwa ada program yang dibangun oleh Syaikhona Kholil, yakni rumah miskin,” kata Kiai Makki.


Dalam cetakan undangan tersebut ada seruan untuk para santri dan alumni dari Syaikhona Kholil untuk melanjutkan programnya, di antaranya adalah rumah miskin. Hal demikian menunjukkan bahwa Syaikhona Kholil tidak hanya mengajarkan tentang pergerakan dan sebagainya, tapi juga sangat intens dalam membangun jaringan sosial.


“Ini yang harus diperhatikan betul bagaimana ke depan koneksi jaringan-jaringan sosial antara kaya dan yang miskin sehingga tidak muncul kesenjangan. Mari kita sebagai generasi yang diamanahi untuk berkhidmah kepada para ulama betul-betul membuat gerakan yang memperkuat dan menutup celah bagi orang-orang yang ingin menembus pertahanan Ahlussunnah wal Jamaah,” lanjutnya.


Kiai Makki berharap agar LAZISNU PBNU dan PW LAZISNU bisa memberikan arahan kepada Pengurus Cabang (PC) LAZISNU se-Jatim. Tujuannya supaya bisa menentukan langkah untuk membangun jaringan sosial di masyarakat, agar warga tidak menjadi pengikut atau suporter jaringan sosial yang berseberangan dengan Ahlussunnah wal Jamaah.


“Jadi, dengan banyaknya suporter dari orang-orang kita yang ikut-ikutan jaringan sosial mereka, ini menjadi keprihatinan kita. Maka, kita tutup celah hal itu dengan tidak sibuk reaksi lupa aksi. Pokoknya aksi terus, yang penting aksinya aksi yang positif,” pungkasnya.