Nasional

Hindari Balas Dendam Pasca-Puasa, Ini Tips Cegah Makan Berlebih saat Lebaran

Kam, 20 April 2023 | 13:00 WIB

Hindari Balas Dendam Pasca-Puasa, Ini Tips Cegah Makan Berlebih saat Lebaran

Ilustrasi menu lebaran. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online 

Lebaran jadi momen perayaan setelah berpuasa di bulan Ramadhan. Umumnya, lebaran dirayakan dengan tradisi silaturahmi dan menikmati aneka sajian makanan istimewa. Tak jarang pula sebagian masyarakat seperti “balas dendam” dan makan dalam porsi yang banyak. Padahal tubuh membutuhkan adaptasi bila kebiasaan makan kembali seperti sebelum ramadhan. 


Ahli Gizi Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Fahmy Arif Tsani mengatakan setelah lebaran sebaiknya pola makan perlu diperhatikan karena lambung masih dalam penyesuaian usai berpuasa selama 30 hari.   


“Jangan jadikan momentum lebaran sebagai ajang balas dendam setelah sebulan penuh puasa. Jadikan itu sebagai masa adaptasi, masa transisi. Syukur bisa memimpin porsi itu dengan sehat artinya porsi makan tidak berlebihan,” kata Fahmy kepada NU Online, Kamis (20/4/2023).


Menurut Fahmy, saat puasa banyak terjadi perubahan pola makan baik dari sisi frekuensi, jumlah, dan jenis makanan. Frekuensi makan yang baik dan sehat yakni 3 kali sehari, tidak lebih.

 

“Tidak setiap kali melakukan kunjungan kemudian menyantap hidangan lebaran semisal sampai 7 kali dalam sehari,” ujarnya.


Dari sisi jumlah porsi makan harus berimbang utamanya terkait dengan kandungan karbohidrat dan lemak. Misalnya, dalam satu piring makanan pokok cukup sepertiga, sepertiga sisanya sumber serat dan vitamin yakni sayur. Sepertiga sisanya dibagi dua yaitu lauk pauk hewani-nabati, dan juga buah-buahan.


“Itu sudah cukup berimbang menunya,” kata Pengurus Lembaga Kesehatan PBNU itu. 


Perhatikan juga sisi porsi makan dan jenis makanan yang mengandung  gula, garam, dan minyak (GGM). Hal ini sesuai dengan pedoman memperoleh gizi seimbang. 


“Maksimal asupan harian itu sesuai dengan rumus 4-1-5 yakni 4 sendok gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan minyak. Itu rata-rata asupan harian seseorang yang harus dibatasi,” jelasnya.


Fahmy menuturkan, saat lebaran tak jarang banyak disajikan makanan berminyak dan santan maka upayakan membagi porsi yang baik. 


“Opor cukup jadi obat rindu lebaran saja, jangan jadikan asupan harian. Kemudian untuk lauk pauk usahakan hindari gorengan,” tandasnya. 


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad