Nasional

Meski Gelap Gulita, Acara Lakpesdam PBNU Berjalan Lancar

Sen, 5 Agustus 2019 | 02:30 WIB

Meski Gelap Gulita, Acara Lakpesdam PBNU Berjalan Lancar

Rais PBNU, KH Ishomuddin (dua dari kanan)

Bogor, NU Online 
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar pembukaan Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) di Lembaga Bina Santri Mandiri di Bogor Jawa Barat, Ahad (4/8) sore. 
 
Tak seperti biasanya, pembukaan kegiatan kaderisasi bagi ulama muda tersebut nampak gelap gulita. Hal itu lantaran secara bersamaan terjadi ganggungan jaringan listrik untuk wilayah DKI dan beberapa daerah. Kendati demikian, kegiatan tetap berjalan dengan lancar, meski sempat terkendala beberapa hal teknis. 
 
40 peserta yang berasal dari berbagai Ma’had Aly dari Sabang sampai Merauke tersebut terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang dipandu oleh panitia. Itu bisa dibuktikan dari suasana pembukaan yang ramai dan penuh keakraban antar peserta dan panitia. 
 
Hadir pada kegiatan itu Rais Syuriah PBNU, KH Ishomuddin, Ketua Lakpesdam PBNU, Rumadi Ahmad, Sekretaris Lakpesdam PBNU, H Marzuki Wahid, dan sejumlah Pengurus Lakpesdam PBNU. 
 
Ketua Lakpesdam PBNU, Rumadi Ahmad mengatakan bersyukur kegiatan tetap berjalan dengan baik. Bahkan suasana lebih tenang dan penuh ketenangan karena tidak ada gemerlap cahaya lain selain lilin yang dinyalakan di tengah lingkaran peserta dan panitia. 
 
Ia menuturkan, kegiatan PPWK merupkan kegiatan unggulan yang ada di Lakpesdam PBNU. Tujuannya agar mandat Lakpesdam yakni mempercepat pengembangan sumber daya manusia terwujud. 
 
“Perlu saya sampaikan kepada peserta mungkin sebagian dari peserta di antara kalian belum mengenal lembaga yang mengadakan kegiatan ini, nama lembaganya Lakpesdam tidak ada hubungannya dengan Kodam,” kelakar Dosen Fakultas Syariah UIN Jakarta ini kepada puluhan peserta. 
 
Lakpesdam kata dia, didirikan pada tahun 1984 setelah NU menyatakan diri pada khittah 1926. Setelah dibentuk, Lakpesdam memiliki dua mandat besar yakni pertama melakukan kajian berbagai persoalan keagamaan kedua pengembangan sumber daya manusia. 
 
“Pertama melakukan kajian, sehingga programnya melakukan riset berbagai persoalan keagamaan. Kedua, melakukan pengembangan sumber daya manusia, salah satunya melakukan kaderisasi seperti ini, ini,” ujarnya. 
 
Rais Syuriyah PBNU, KH Ishomudin mengatakan, pada kegiatan itu harus diniatkan karena Allah. Menurutnya, berdasarkan amanat yang disampaikan mantan Rais 'Aam PBNU almarhum KHMA Sahal Mahfudz bahwa mengurus NU itu harus diniatkan untuk mencari ridha Allah bukan yang lain. 
 
“Maka demikian pula, mari kita luruskan niat kita, melalui upaya-upaya ke depan untuk terus mengurusi NU karena Allah,” tuturnya. 
 
Bagi dia, mengurus NU merupakan fardhu kifayah, oleh karena itu sebagai calon pengurus NU di tahun-tahun mendatang harus meluruskan niat, salah satunya niat ketika mengikuti rangkaian kaderisasi di Lakpesdam PBNU. 
 
“Dan kita tahu bahwa anda-anda ini calon penerus para ulama-ulama di Indonesia, subanul yaum rijalul ghad, pemuda hari ini pemimpin masa depan. Beliau-beliau ini (pengurus Lakpesdam) juga muda-muda dulunya seperti kalian dan mengalami seperti ini seperti kalian,” ucapnya. 
 
Kiai asal lampung ini juga langsung membuka kegiatan secara resmi, dengan demikian kegiatan Lakpesdam PBNU selama 4 hari bisa dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan yang telah dirancang Lakpesdam. (Abdul Rahman Ahdori/Muiz)