Internasional

AS Abstain, DK PBB Adopsi Resolusi Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Ahad, 24 Desember 2023 | 16:00 WIB

AS Abstain, DK PBB Adopsi Resolusi Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Dewan Keamanan PBB saat rapat mengenai kondisi Palestina. (Foto: PBB/Loey Felipe)

Jakarta, NU Online

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi yang mendesak penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Resolusi ini disetujui oleh 13 suara, sedangkan Amerika Serikat dan Rusia memilih untuk abstain.


Resolusi tersebut menekankan perlunya pemberian bantuan kemanusiaan dengan segera dan tanpa hambatan kepada warga sipil Palestina di seluruh wilayah tersebut, tetapi tidak menyerukan diakhirinya perang dengan segera.
 

“Dewan Keamanan telah mengadopsi resolusi mengenai krisis yang sedang berlangsung di Gaza, dengan 13 suara mendukung, dan AS serta Rusia abstain,” bunyi pernyataan PBB, dilansir dari laman resminya, Ahad (24/12/2023).


Resolusi ini menuntut semua pihak untuk mengizinkan, memfasilitasi, dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan secara langsung kepada penduduk Gaza tanpa hambatan.


Dalam resolusi itu, Dewan Keamanan meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menunjuk Koordinator Senior Kemanusiaan dan Rekonstruksi untuk menjadi penanggung jawab dalam memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan memverifikasi kiriman bantuan ke Gaza.
 

Sementara itu, Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyambut baik resolusi tersebut sebagai langkah positif untuk meringankan penderitaan warga sipil di Gaza. Mansour menyoroti tingginya jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, termasuk rumah, tempat penampungan, sekolah, dan rumah sakit.


"Dewan Keamanan kini bertemu setelah lebih dari 20.000 warga Palestina terbunuh, hampir setengah dari mereka adalah anak-anak dan 60.000 orang terluka, dan dua juta warga Palestina terpaksa mengungsi," kata Mansour.


Meskipun demikian, Mansour menekankan perlunya tekanan besar-besaran untuk mencapai gencatan senjata segera. "Resolusi ini merupakan langkah ke arah yang benar. Hal ini harus dilaksanakan dan harus dibarengi dengan tekanan besar-besaran agar gencatan senjata segera dilakukan," tambahnya.


Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics, militer Israel telah membunuh sekitar 20.561 warga Palestina. PCBS mencatat 20.258 korban jiwa Palestina berada di Jalur Gaza dan 303 korban jiwa di Tepi Barat. 


Sementara itu, 57.489 lainnya orang terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu. Mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.