Internasional

Gencatan Senjata Dimulai Jumat Kemarin, 13 Ribu Liter Bahan Bakar Diizinkan Masuk Gaza

Sab, 25 November 2023 | 11:00 WIB

Gencatan Senjata Dimulai Jumat Kemarin, 13 Ribu Liter Bahan Bakar Diizinkan Masuk Gaza

Potret gedung di Gaza yang porak-poranda akibat agresi Israel. (Foto: UN News).

Jakarta, NU Online 

Gencatan senjata selama empat hari dalam perang Israel-Palestina di Gaza dimulai Jumat (24/11/2023) pukul 07.00 waktu setempat.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar majed Al-Ansar mengatakan kesepakatan itu juga mencakup pembebasan puluhan sandera yang akan dimulai pada Jumat malam. Sebanyak 13 warga sipil pertama yang disandera akan dibebaskan Hamas sekitar pukul 16.00 waktu setempat, seperti dilansir dari Al Jazeera

 
Al-Ansari mengatakan tiga belas tawanan awal yang akan dibebaskan oleh Hamas adalah perempuan dan anak-anak. Kesepakatan itu bersifat timbal balik, yang mana pembebasan juga akan dilakukan pihak Israel.


Kantor perdana menteri Israel mengatakan pihaknya telah menerima daftar awal sandera yang akan dibebaskan dari Gaza.
 

“Pihak berwenang terkait sedang memeriksa rincian daftar tersebut dan saat ini sedang menghubungi semua keluarga,” katanya dalam sebuah pernyataan.
 

Hamas akan membebaskan sedikitnya 50 dari total 240 sandera. Sementara Israel akan membebaskan sedikitnya 150 tahanan Palestina.
 

Dilansir AP News, selama kesepakatan gencatan senjata berlangsung, terjadi peningkatan pengiriman bahan bakar dan pasokan ke Gaza. Kendati masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan 2,3 juta warga Palestina di Gaza yang telah mengalami pemboman Israel selama berminggu-minggu, Israel telah setuju untuk mengizinkan pengiriman 130.000 liter (34.300 galon) bahan bakar setiap harinya ke Gaza yang terkepung untuk kebutuhan kemanusiaan selama gencatan senjata berlangsung. Empat truk gas serta 200 truk bantuan juga akan memasuki Gaza setiap harinya. 
 

Perjanjian gencatan senjata sementara itu merupakan jeda pertama bagi warga Palestina yang telah dibombardir oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.
 

Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) melaporkan jumlah warga yang tewas akibat serangan Israel selama tujuh minggu itu mencapai 15.082 jiwa dan sekitar 38.850 lainnya luka-luka. PCBS mencatat 14.800 korban jiwa Palestina berada di Jalur Gaza dan lebih dari 200 korban jiwa di Tepi Barat. Sementara ratusan ribu lainnya harus mengungsi dan tidak punya pilihan lain untuk mencari perlindungan di wilayah yang padat penduduk.